Impian lepas dari tanggungjawab berat memimpin Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim, kemungkinan besar tak akan dirasakan H. Erlangga Satriagung. Yang terjadi justru sebaliknya. Berakhirnya Surat Keputusan Pelaksana Tugas (SK-Plt) Ketua Umum KONI Jatim pada 21 Desember mendatang, berpeluang mengantarkan Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (Pengprov POSSI) Jatim ini menjadi Ketua Umum KONI Jatim definif.
[caption id="attachment_214210" align="alignright" width="452" caption="KANDIDAT KUAT. Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum KONI Jatim, H. Erlangga Satriagung menjadi kandidat terkuat pengganti Gus Ipul. Peluang Ketua REI Jatim itu terpilih dalam Musorprovlub 2012 di Hotel Singgashana, Surabaya, karena telah membuktikan kemampuannya mengorganisir pengurus KONI Jatim selama menjabat Plt. Ketua Umum menggantikan Gus Ipul. . "][/caption] POTENSI Erlangga seba- gai kandidat terkuat yang akan dipilih para pesertaMusyawarah Olahraga Pro- vinsi Luar Biasa (Mus- orprovlub) KONI Jatim di Hotel Singhasana, Suraba- ya, 15-16 Desember, ter- lihat dari atmosfer duku- ngan yang berkembang sampai pertengahan Desem- ber ini.
Selain bermunculan suara dukungan dari KONI kabu- paten/kota dan pengprov cabang olahraga (cabor), ternyata Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan petinggi KONI Ja- tim sepakat mendukung Ketua REI Jatim itu untuk menjadi Ketua Umum de- finitif.
"Kepengurusan KONI Ja- tim saat dipegang Pak Erlangga sebagai Plt sudah bagus dan tidak ada salahnya untuk diteruskan menjadi ketua umum definitif," kata Gus Ipul usai bertemu Wakil Ketua KONI Jatim H. LaNyalla Mahmud Mattalitti dan Ketua Harian H. Dhimam Abror Djuraid, jumat (30/11).
Sebagai informasi, sebelum Wakil Keua II KONI Jatim H. Erlangga Satriagung menerima SK-Plt, Gus Ipul adalah Ketua Umum KONI Jatim yang terpilih secara aklamasi dalam Musorprov tahun 2010 di Kota Batu. Namun setahun kemudian, keponakan Gus Dur ini menyatakan nonaktif sebagai Ketua Umum KONI Jatim. Keputusan itu dipanggail sebagai bentuk kepatuhan atas terbitnya Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No 800/148/sj yang terbit Januari 2012. Dalam surat edaran itu, Mendagri secara spesifik melarang kepala/wakil daerah tingkat I dan tingkat II, pejabat publik, termasuk wakil rakyat merangkap jabatan pada organisasi olahraga seperti KONI.
Sedangkan SE Mendagri tersebut merupakan proyeksi dari Undang-Uundang (UU) Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) No 3 tahun 2005, khususnya dalam Pasal 40 yang bunyinya, “Pengurus komite olahraga nasional, komite olahraga provinsi, dan komite olahraga kabupaten/ kota bersifat mandiri dan tidak terikat dengan kegiatan jabatan struktural dan jabatan publik”.
Menolak Dicalonkan
[caption id="attachment_214215" align="alignright" width="423" caption="Plt. Ketua Umum KONI Jatim H. Erlangga Satriagung sangat akrab dengan Wakil Ketua I H. La Nyalla M. Mattaliti. Soliditas duet mereka sudah dibuktikan saat menangani Puslatda Jatim 100/II PON 2012 yang kental dengan permasalahan internal pengprov cabor-cabor."]
Kepengurusan KONI Jatim saat ini, menurut pria yang senang melemparkan jok-jok ala sufi ini, sudah sangat solid. Soal kegagalan mengantar kontingen Jatim mempertahakan predika juara umum dalam PON XVIII tahun 2012 di Riau, tidak bias digunakan sebagai barometer kapabelitas para petinggi KONI tersebut. Ini karena fungsi dan tugas KONI dalam sistem pembinaan olahraga, salah satunya sebagai fasilitator kegiatan dan kemajuan olahraga.
Karena itu, KONI Jatim kurang tepat jika harus dituding, bahwa kegagalan dalam PON Riau merupakan dampak dari ketidakmampuan para pengurus KONI dalam melakukan pembinaan olahraga. Secara prestasi dan prestasi, kegagalan kontingen Jatim dalam PON 2012 merupakan proyeksi dari lemahnya sistem komunikasi dan masih banyaknya rasa ego pribadi dan golongan, yang mewarnai penyelenggaraan Puslatda Jatim 100/II. Sehingga mengganggu konsentrasi atlet dalam meningkatkan kualitas skillnya.
“Saya yakin sekali kalau saja tidak terjadi perselisihan dalam cabor Puslatda Jatim 100/II, kontingen Jatim pasti mampu keluar sebagai juara umum PON Riau. Namun nasi sudah jadi bubur, sehingga gak bias dikembalikan lagi. Solusinya hanya satu, bubur nasi itu diberi kecap asin dan suwiran daging ayam ebus atau open, sehingga enak dan nikmat untuk dimakan,”kelakarnya.
Demkian pula daam mempersiapkandiri menghadapi PON 2016 di Jabar, menurut dia, para penyelenggara pembinaaolahraga di Jatim harusbersatu dan satu kata. Mengembalikan Jatim pada prestasi terhormat, yaitu sebagai juara umum PON 2016. Sehingga semua kepntingan pribadi dan golongan harus dibuang jauh.
“Kalau personil tersbut gak bias membuang jauh kepentingan pribadi dan golongannya, saya sarankan untuk meninggalkan dunia olahraga Jatim. Keputusan itu merupakan yang terbaik daripada kualat masyarakat Jatim yang uangnya digunakan untuk membina atlet Jatim,” katanya dengan tersenyum.
Tidak Memaksa
[caption id="attachment_214216" align="alignright" width="253" caption="Wakil Ketua I KONI Jatim, H. La Nyalla M. Mattaliti berharap Plt. Ketua Umum H. Erlangga Satriagung yang terpilih sebagai Ketua Umum Definitif menggantikan Gus Ipul. Tolok ukurnya kemampuan Erlangga melakukan koordinasi dengan Pengprov Cabor dan menyelesaikan masalah internal Puslatda Jatim 100/II PON 2012."]
"Selama ini kepengurusan KONI Jatim sudah berjalan bagus dan kopak, sehingga tinggal diteruskan. Erlangga juga sudah sangat paham trkait program yang haus dilakukan dalam menyiapkan atlet menuju PON 2016," kata pria yang juga Ketua Umum Kadin Jatim ini.
Bak gayung bersambut, Erlangga Satriagung secaa terpisah mengaku siap untuk maju dalam bursa Ketua Umum KONI Jatim yang akan dipilih dalam Musorprovlub di Bromo. Kendati demikian, pengusaha kotraktor ini tidak mau memaksakan diri. Dia menggantungkan kesempatannya untuk menjadi Ketua Umum definitive pada amanah yang diberikan KONI kabupaten/kota dan pengprov cabor sebagai pemilik suara.
“Haram hukumnya memaksakan diri untuk meminta dijadikan pemimpin. Sebab dampaknya padasuatu hari pasti buruk. Namun kalau saya diminta mayoritas peserta Musorprovlub untuk maju, saya siap untuk menerima amanah tersebut,” ujarnya.
Sebaliknya kalau diminta maju untuk berebut jabatan Ketua Umum dengan Kandidat lain yang lebih baik. Misalnya, H. Imam Utomo yang gosipnya dicalonkan beberapa Konida dan pengprov cabor, ma- ka Erlangga akan memutuskan untuk mundur dan berkonentras pada jabatan lamanya sebagai Wakil Ketua II serta Ketua Umum POSSI Jatim, yang kabarnya akan berakhir Desember ini. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H