Mohon tunggu...
Prima Sp Vardhana
Prima Sp Vardhana Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger yang Pecandu Film dan Buku

Seorang manusia biasa yang belajar menjadi sesuatu bermanfaat, buat manusia lain dan NKRI

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

PTMSI Jatim Gelar Puslatda Jangka Panjang

9 Maret 2013   17:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:03 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1362849436271818418

Petenis meja Jawa Timur (Jatim) berhasil menunjukkan tajinya dalam perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 di Riau. Sebanyak enam keping emas dari tujuh keping yang diperebutkan berhasil diborong. Kendati merupakan kemerosotan prestasi dibanding PON XVII/2008 di Kalimantan Timur yang berhasil memborong semua medali, tapi prestasi di Riau itu sangat dibanggakan para pengurus Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Jatim.

[caption id="attachment_231683" align="alignright" width="396" caption="PUSLATDA. Pengprov PTMSI Jatim menggelar Puslatda jangka panjang. Targetnya melahirkan atlet potens emas PON 2016. Juga atlet berloyalitas tinggi terhadap Jatim. Petenis puslatda akan disiapkan sebagai squad pendukung bagi atlet Jatim yang dipanggil Pelatnas SEA Games Myanmar 2013, seperti Christine Ferliana yang getol berlatih ini."][/caption] PRESTASI di arena PON Riau dan Kaltim itu diyakini PTMSI Jatim berpotensi terulang dalam PON XIX/2016 di Jawa Barat (Jabar). Namun potensi itu harus direbut dengan sistem pembinaan atlet yang matang, berdisiplin, dan disterilkan dari sikap tendensius. Sehingga sistem pembinaan atlet murni dilakukan untuk mematangkan skil dan prestasi atlet Jatim.

Prestasi tenis meja Jatim juga dibuktikan dengan dipanggilnya delapan atlet ke Pelatnas proyeksi SEA Games Myanmar 2013 mendatang. Kedelapan atlet yang dipanggil adalah, Muhammad Husein, Gilang Maulana, Ficky Supit,Dahlan Haruri, Silir Rovani, Christin Ferlian, Noor Azizah dan Widya.

Karena itu, sejak Februari 2013 lalu, Pengprov PTMSI Jatim menggelar program Puslatda Jangka Panjang. Target yang diusung pengprov, sekadar untuk kepentingan regenarasi atlet tenis meja Jatim. Karena itu, dana Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) mandiri itu sepenuhnya ditanggung pengprov.

"Kami tidak bisa menunggu program Puslatda KONI Jatim, karena provinsi lain seperti Jabar, DKI, dan di luar pulau Jawa sudah melakukan Puslatda sejak awal tahun. Kalau kami menunggu program Puslatda yang digulirkan KONI, kami yakin akan mengalami keterlambatan dalam melakukan persiapan atlet,” kata Ketua Umum Pengprov PTMSI Jatim Marzuki Rofi'i saat ditemui di kantor KONI Jatim.

Sedangkan target lain dari penyelenggaraan Puslatda itu, Marzuki menegaskan, bahwa PTMSI Jatim memiliki obsesi untuk mencetak pemain kelas dunia. Juga, deretan atlet yang memiliki sikap profesional dengan jiwa loyalitas tinggi. Sehingga petenis meja hasil binaan kepengurusan yang dipimpinnya memiliki kesetiaan terhadap Jatim. Saat atlet tersebut berprestasi nasional dan menjanjikan medali PON Jabar, atlet tersebut tidak akan silau oleh rayuan daerah lain. Mereka tetap setia untuk membela Jatim, meski mereka diiming-imingi segala kemewaan dan pelayaan khusus oleh daerah lain.

Tidak dipungkirinya, bahwa selama ini dia sangat prihatin melihat banyaknya atlet bersikap ”kutu loncat” dari Jatim ke daerah lain. Atau pun dari daerah lain masuk ke Jatim. Kondisi ini seharusnya tidak boleh terjadi, karena prestasi dalam PON bukanlah sebuah prestasi atlet semata. Namun sebuah arena untuk mengetahui prestasi sebuah daerah dalam melakukan sistem pembinaan atlet sejak dini, yang menghabiskan dana APBD ataupun dana sponsor.

Dengan banyaknya atlet kutu loncat, menurut dia, seharusnya disadari semua KONI jika selama ini ada yang salah dalam menyelenggarakan sistem pembinaan atlet. Buktinya atlet berprestasi nasional yang dilahirkan pengprov-pengprov cabor, ternyata tidak memiliki jiwa loyalis terhadap daerahnya. Dengan tanpa merasa dosa, mereka melompat ke daerah lain saat skill dan prestasi mereka dibutuhkan oleh Jatim atau daerah lain.

”Lewat Puslatda ini, kami berjanji akan membentuk seorang atlet yang mampu berprestasi dunia, tapi memiliki jiwa loyalis dan profesiona. Loyalis dengan tujuan tak akan jadi atlet penghianat Jatim. Profesional dengan tujuan memiliki jiwa menghargai kesempatannya sebagai penghuni Puslatda, sehingga mereka disiplin dalam berlatih dan memiliki jiwa juara saat tampil dalam kejuaraan yang diikuti,” ujarnya.

Dalam Puslatda Mandiri yang diawali dengan seleksi daerah (Selekda) di Aula Stikes, 1 Februari lalu. Pengprov berhasil menjaring 12 atlet dari 38 Pengcab PTMSI se-Jatim. Atlet Puslatda itu ditangani oleh tim pelatih yang dikepalai oleh mantan peraih medali emas SEA Games, Muhammad Al Arkam. Ia didampingi oleh pelatih Kunkun Sisdo Mubarok untuk menangani atlet putra, baik junior maupun senior. Sedangkan atlet usia dini, pemula dan kadet dipercayakan kepada Agus Winarno.

"Dengan sistem pembagian kategori atlet itu, maka masing-masing tim pelatih punya tanggung jawab. Sistem ini akan menunjang para pelatih untuk fokus dalam menggembleng atlet yang menjadi tanggung-jawabnya. Selanjutnya tim pelatih itu akan melakukan penilaian skill, jiwa juara, dan kualitas individunya. Ini akan memudahkan untuk memilih atletyang berpotensi dipoles untuk dipromosikan ketingkat internasional, " katanya.

Disela-sela penyelenggaraan “Sarasehan Menuju Jatim Lebih Baik” yang diselenggarakan di aula Hotel Mercure, 7 Maret, Ketua Umum KONI Jatim, Ir. H. Erlangga Satriagung menegaskan, bahwa KONI Jatim tidak mempermasalahkan atas kebijakan yang dilakukan Pengprov PTMSI Jatim dalam menggelar Puslatda Mandiri. Kebijakan yang dilakukan PTMSI Jatim itu justru sangat mendukung konsep Puslatda PON 2016, yang akan diselenggarakan KONI Jatim.

Karena itu, KONI Jatim juga tidak mempermasalahkan tentang konsep Puslatda yang digelar PTMSI Jatim. Menerapkan konsep jangka pendek atau jangka panjang, menurut Erlangga, penyelenggaraan Puslatda PTMSI Jatim itu akan menguntungkan KONI Jatim dalam menyelenggarakan Puslatda PON 2016.

”Dengan adanya puslatda mandiri yang diselenggarakan PTMSI Jatim, maka atlet tenis meja yang akan menghuni Puslatda PON 2016 pasti atlet-atlet berpotensi emas. Kendati demikian, perlu saya ingatkan, bahwa atlet penghuni Puslatda KONI Jatim tetap merupakan hasil selekda, sehingga penghuni Puslatda KONI Jatim merupakan deret atlet tanpa tanding di Jatim,” ujarnya dengan tersenyum.(#)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun