[caption id="attachment_148127" align="aligncenter" width="620" caption="REVOLUSI Penyelamatan PSSI akan kembali terjadi. Wacana itu diletupkan Ketua PSSI Jatim Ir. La Nyalla Mattaliti dengan menggalang klub-klub anggota PSSI se-Indonesia bersama 29 Pengrov PSSI di Indonesia lewat Rapat Akbar di Istora Senayan, 17 - 19 Desember mendatang."][/caption] PETA perselisihan internal dalam tubuh Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia (PSSI) pimpinan Djohar Arifin Husin berpotensi senasib dengan PSSI rezim Nurdin Halid. Lengser oleh gerakan masyarakat dan pelaku bola, karena kepemimpinan mereka yang tidak amanah dan menyalahi Statuta PSSI.
Wacana pelengseran mereka kian hari kian menguat. Salah satunya terlihat dari gerakan yang dilakukan anggota Exco (Excecutive Comitte) PSSI, Ir. H.. La Nyalla Mattaliti. Pria yang juga Ketua Umum PSSI Jawa Timur itu sudah berhasil mengumpulkan dukungan mayoritas dari klub-klub yang berlaga dalam kompetisi amatir dan profesional di Jatim. Itu ditunjukkan dengan daftar absen dan penuhnya kursi undangan pertemuan internal di Hotel Elmi, Minggu (11/12/2011).
Sebanyak 40 klub menghadiri pertemuan tersebut, yang terdiri dari 3 klub Indonesia Super League (ISL), 7 klub Divisi Utama, 6 klub Divisi I, 7 klub Divisi II dan 17 klub Divisi III. Sedangkan 3 klub lainnya mengirimkan dukungan sepenuhnya lewat sms yang dikirimkan dalam ponsel La Nyalla. Secara alklamasi klub-klub yang hadir sepakat mendukung PSSI Jatim untuk menyuarakan KLB (Kongres Luar Biasa) yang akan diletupkan dalam Rapat Akbar Pengda dan klub se-Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, 17-19 Desember.
Tak cuma absensi peserta rapat, keseriusan dukungan 40 klub itu dirtunjukkan dengan gerakan angkat tangan mendukung digelarnya KLB. Seluruh peserta secara serentak mengangkat tangan ketika Ketua Umum Pengprov Jatim, La Nyalla Mattaliti menanyakan siapa yang mendukung KLB.
"Saya menggelar pertemuan internal ini sekadar untuk memberi wawasan tentang kebenaran yang dibelokkan Djohar Effendi Cs. Sehingga para klub-klub ini kian yakin dan mantab saat berjuang untuk menyelamatkan PSSI dari para penghianat amanah yang kini memimpin PSSI,” kata La Nyalla dengan otot leher menonjol.
Tak dipungkiri ketua umum salah satu organisasi massa terkuat di Jatim ini, bahwa gerakan yang dilakukan ini sekadar ingin mengembalikan PSSI pada jalurnya yang benar. Menggelar kompetisi untuk kepentingan prestasi Indonesia di tingkat internasional, dan menggelar kompetisi untuk prestasi klub-klub anggota, tapi tidak melanggar statuta PSSI sebagai pedoman dasar roda organisasi sepakbola Indonesia.
Sebelumnya, Rosid Madani anggota bidang kompetisi Pengprov PSSI Jatim yang mendampingi Nyalla memimpin rapat juga menanyakan kesanggupan mendukung KLB. Bahkan, Rosid sempat mengulang dua kali kepastian klub mendukung KLB.
Untuk memperkuat dukungan itu, Pengprov PSSI jatim juga akan memberikan surat pernyataan dukungan KLB. Surat dukungan ini paling lambat diserahkan ke Pengprov, Senin (12/12) besok. "Surat pernyataan ini bisa diserahkan ke Korwil Barat, Timur dan Selatan," ujar Rosid.
Jika ketua dan sekretaris berhalangan hadir, menurutnya, harus membuat surat mandat kepada wakil yang ditunjuk menghadiri Rapat Akbar 17-19 Desember lusa. "Harus ada surat mandat agar dukungan itu dianggap sah," tegasnya.
JADI TUMBAL
Rapat Akbar yang digelar di Istora Senayan, Jakarta itu memiliki 3 agenda penting. Pertama, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin diminta harus melakukan rekonsiliasi dengan seluruh klub. Kedua, pelanggharan statuta yang dilakukan PSSI. Ketiga, PSSI harus melaksanakan KLB.