Mohon tunggu...
Prima Sp Vardhana
Prima Sp Vardhana Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger yang Pecandu Film dan Buku

Seorang manusia biasa yang belajar menjadi sesuatu bermanfaat, buat manusia lain dan NKRI

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Juni – Zaky Loloskan Tim Balap Motor Jatim

27 November 2011   11:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:08 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_145006" align="alignright" width="446" caption="JATIM LOLOS. Duet pebalap Muhammad Zaky dan Juni AS berhasil mengantarkan tim balap motor Jatim merebut tiket PON XVIII/2012. Ironisnya kedua pembalap tidak mampu memenuhi target medali emas dari KONI Jatim, sehingga nasibnya untuk tampil di Riau juga masih tidak tentu. Tampak beberapa pebalap saat tampil dalam Pra-PON 2011 di Sirkuit Sentul, Jabar, 25-26 November. (Foto dok. KompasCom)"][/caption] PASANGAN pembalap junior Muhammad Zaky dan Juni AS menjadi pahlawan tim balap motor Jatim. Keduanya berhasil mengantarkan tim Jatim mengantongi tiket PON XVIII/2012, yang diperebutkan dalam Kejurnas Pra-PON XVIII/2011 di Sirkuit Sentul, 25-26 November. Kendati demikian, tim Jatim gagal memenuhi sesumbarnya merampasa sekeping emas dari 4 emas yang diperebutkan di kelas 115 cc perseorangan dan beregu serta kelas 125 cc perseorangan dan beregu.

“Kami sangat berterimakasih dengan kegigihan Juni dan Zaky. Keduanya berhasil menjadi pahlawan tim, karena penampilan mereka mampu mengantarkan Jatim merebut tiket PON 2012,” kata Ketua Bidang Olahraga, Bambang Haribowo saat dihubungi, Minggu (27/11/2011) sore.

Kedua pembalap kebanggaan Jatim itu, menurut dia, merebut tiket jatah PON 2012 bersama 21 pebalap di kelas perseorangan dan 15 pebalap (yang dilihat adalah 15 Pengprov mereka) di kelas beregu. Sehingga Jatim dinyatakan lolos dan berhak tampil dalam PON 2012 di Riau, yang sirkuit pertempurannya digelar di Kota Bangkinang, Kabupaten Kampar.

Lolosnya dua pebalap tersebut, setelah mengikuti kualifikasi mengitari 20 lap dengan catatan waktu dan poin terbaik sesuai syarat yang ditetapkan PP (Pengurus Pusat) IMI.

Sedangkan Pengprov yang berhasil merebut peringkat teratas adalah DI Yogyakarta dan DKI Jakarta. Kedua daerah tersebut berhasil menempatkan pebalapnya di tiga besar teratas dengan catatan waktu terbaik di kelas 115 cc dan 125 cc.

Di kelas 115 cc perseorangan, tiga teratas adalah Sigit PD (DI Yogyakarta), Rey Ratukore (DKI Jakarta) dan Fitriansyah (Kalimantan Timur). Di kelas 125 cc perseorangan, tiga teratas adalah Ferlando Herdian (Bengkulu), Hendriansyah (DI Yogyakarta) dan M Nurgianto (DKI Jakarta). Otomotif bakal memperebutkan empat medali emas. Masing-masing dua medali emas dari kelas 110, untuk kategori perorangan maupun beregu.

Begitu pula pada kelas 125, yang terdiri atas dua medali emas baik dari kategori perorangan maupun beregu. Berbeda dengan di PON XVII-2008 Kalimantan Timur lalu, pebalap dari 33 provinsi bisa langsung tampil di PON.

Pada PON XVIII-2012 Riau, karena pesertanya dibatasi, termasuk otomotif, maka para pebalap dari 33 provinsi harus memperebutkan 23 tiket ke PON.

"Sebenarnya 23 tiket tersebut untuk kategori beregu. Setiap regu akan terdiri dari dua pebalap. Dari 23 tiket tersebut, sudah termasuk 15 tiket untuk kategori perorangan," ujar Donni B Prihandana, pengurus IMI yang juga anggota Pokja PON PP IMI.

[caption id="attachment_135754" align="alignleft" width="286" caption="Bambang Haribowo meminta PP. IMI menjatuhkan teguran terhadap kebijakan panpel Pra-PON 2011, yang membuat Denny Triyugo dan Al Dilla Dharma gagal tampil"][/caption] Bambang Haribowo juga menceritakan, bahwa nasib tim Jatim dalam Kejurnas Pra-PON 2011 cabor balap motor itu sangat pahit. Tim jatim menjadi korban ketidak adilan panitia penyelenggara (Panpel). Sistemnya dengan memanfaatkan regulasi pertandingan, sehingga dua pembalap andalan Jatim untuk merbut medali emas yaitu Denny Triyugo Leksono (Juara Indoprix 2011) dan Al dilla E. Dharma (runner-up juara Motorprix 2011) gagal tampil. Keduanya kena hukuman diskualifikasi, karena mengisi oli mesin sendiri di kendaraan lomba yang disiapkan panpel.

"Saya sangat jengkel dengan sikap panpel yang plin-plan. Peserta memang mendapat jatah sebuah motor lomba merk Yamaha, tetapi tidak ada regulasi yang mewajibkan peserta menggunakan oli mesin yang disediakan panpel. Karena itu, Denny dan Al Dilla pun menggunakan oli mesin yang bukan merk yang disediakan panpel," kata Bambang dengan otot leher menonjol.

Tak dipungkiri mantan kroser ini, bahwa persoalan pencoretan Denny dan Al Dilla ini akan dilanjutkan dengan protes resmi Jatim pada PP. IMI. Prosedur protes masih dibahas. Tujuan protes Jatim agar PP mengingatkan panpel dan menjatuhkan teguran resmi agar "kebodohan" itu tidak diulang saat PON 2012 nanti. Sebab kebijakan panpel yang tidak sesuai regulasi lomba itu akan merugikan peserta daerah dan pembalap.

"Jika panpel cabor balap motor tetap melakukan kebijakan yang tidak sesuai regulasi lomba saat penyelenggaran PON 2012 nanti, saya yakin akan terjadi hujan protes dari peserta yang membuat penyelenggaraan lomba xcabor balap motor PON 2012 menjadi tak kondusif lagi. Karena itu, saya berharap PP bersikap adil dan memberi teguran resmi pada panpel lomba," ujarnya.

OMR Yamaha

Sedangkan ketidakpastian PP IMI dalam menentukan aturan penggunaan motor lomba, terjawab saat penyelenggaraan Kejurnas Pra-PON 2012. Dalam kejurnas penentuan tiket jatah PON 2012 itu, PP menetapkan pertempuran perebutan dilakukan dengan sistem OMR (One Make Race) seperti Pra-PON 2007 dan PON 2008.

Namun kali ini motor yang dipilih PP adalah motor Yamaha. Menurut Sekretaris Jenderal PP IMI, sebenarnya baik Panitia PON maupun PP IMI telah menawarkan kepada pihak Suzuki maupun Honda. Tetapi belakangan, baik Suzuki maupun Honda mengundurkan diri. “Tentu dengan mundurnya mereka, maka di PON nanti hanya menggunakan Yamaha," kata pria yang juga anggota Pokja PON PP IMI.

Sekalipun menggunakan motor Yamaha, ungkap Donni B Prihandana, Ketua Bidang Organisasi PP IMI yang juga anggota Pokja PON PP IMI, pihaknya telah merekomendasikan untuk penggunaan ban dari tiga merek yang memang sesuai dengan kualifikasi trek.

Dalam Pra PON yang berlangsung di Sirkuit Sentul itu, Yamaha menyediakan 160 motor yang terdiri dari 80 Jupiter Z dan 80 Jupiter MX. Sedangkan untuk PON mendatang, akan disediakan 90 motor. Dua motor kebanggaan Yamaha itu menjadi pilihan sarana perebutan tiket PON 2012 dan medali PON, karena Jupiter MX memiliki perangkat teknologi balap, forged piston dan qdiasil cylinder.

Sedangkan Jupiter Z dikenal keunggulannya di event-event nasional yang diikuti Yamaha dan mengantarkan pabrikan "Garpu Tala" sebagai juara di Motoprix dan Indoprix, termasuk Yamaha Cup Race yang membina dan melahirkan pebalap-pebalap andal.

"Yamaha berkomitmen mendukung pemerintah untuk mensponsori cabor balap motor Pra PON dan PON bekerjasama dengan IMI. Pra PON telah berlangsung sukses dan selanjutnya di PON nanti kualitas motor Yamaha akan mendukung penuh para pebalap dan kesuksesan event itu," kata Eko Prabowo, General Manager Marketing & Promotion Yamaha Indonesia. (#)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun