Mohon tunggu...
Parmin Prim
Parmin Prim Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Terlahir dengan nama parmin, kadang-kadang dipanggil masprim oleh teman-teman. Tinggal di kawasan Panam, Pekanbaru Riau. Bekerja di sebuah lembaga pendidikan sebagai pengajar Akuntansi& komputer sekaligus sebagai Accounting. Sukanya ngutak-atik tulisan di keyboard, nyari-nyari sesuatu yang baru, browsing, de el el.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Laki-Laki Vs Perempuan Bedanya Hanya Satu?

12 April 2011   03:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:54 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saat ini aktivitas laki-laki dan perempuan nyaris tidak ada bedanya.  Apa yang dilakukan laki-laki hampir semuanya bisa dilakukan perempuan.  Sesuai dengan tuntutan zaman dan era emansipasi wanita yang konon di dengungkan oleh kalangan kaum wanita itu sendiri, maka sejak itu perubahan berbagai segi mewarnai aktivitas wanita itu sendiri.  Di tanah air pendobrak kaum wanita yang masih tersohor sampai saat ini adalah sosok dari Kartini.  Wanita Kartini menjadi icon dan simbol kekuatan untuk seorang wanita keluar dari sarangnya yang selama ini hanya "UR" = dapur, sumur, kasur.
Pekerjaan yang biasanya dilakukan pria, saat ini hampir semuanya bisa dilakukan wanita.  Pilot, sopir, tentara, pekerja berat, tinju, sepak bola, perbengkelan dan lain-lain semuanya bisa.  Disamping itu pekerjaan yang dulunya hanya dikerjakan wanita, saat juga pria sudah biasa melakukannya : memasak / koki restoran, laundry (cuci baju), mengasuh anak, dan lain-lain sekarang pria juga sudah banyak melakukannya.  Disamping itu, pekerjaan kantoran dan pekerjaan elit memang tidak ada bedanya : Direktur/tris, menteri, bahkan sampai presiden semuanya bisa dilakukan oleh pria maupun wanita.
Memang saat ini perbedaan jender tidak menghambat suatu pekerjaan dilakukan oleh siapa saja.  Tetapi mungkin bagi yang belum terbiasa melihat fenomena ini, pasti akan menganggap agak aneh.  Padahal di suatu wilayah tertentu itu sudah menjadi kebiasaan.  Ada bebearpa faktor yang menyebabkan terjadinya persamaan pekerjaan dari perbedaan jender itu.


  1. Kemauan individu.
    Artinya memang dari dirinya sendiri yang berkeinginan untuk mencoba sesuatu yang baru.. Misalnya seorang laki-laki yang bercita-cita ingin menjadi koki. Atau seorang wanita yang berkeinginan menjadi pemain tinju.
  2. Faktor Ekonomi
    Zaman yang serba cepat saat ini menuntut pemenuhan kebutuhan yang sangat tinggi. Dikota-kota besar jarang yang bekerja hanya suami.  Istri juga harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup.  Sebab kalau tidak, maka "dapur tidak ngepul".  Akibatnya suami dan istri harus bekerja apa saja : wanita sebagai buruh gendong, sopir, pedagang keliling.
  3. Trend Zaman
    Trend zaman artinya mengikuti perubahan yang terjadi.  sudah dibukanya kesempatan wanita untuk berkarir di segala bidang menyebabkan perubahan pekerjaan di segala bidang juga.

Akibat adanya persamaan tersebut , juga berakibat kepada bentuk gaya hidup dan pemenuhan kebutuhan manusia.  Produsen motor menciptakan bentuk motor matic yang memang khusus untuk wanita, tetapi pria juga banyak yang menggunakan. Kalau dulu wanita berboncengan duduk mengangkang dianggap tabu, tapi sekarang sudah biasa, karena masih menggunakan celana panjang, tapi yang aneh wanita pakai rok, duduk berboncengan di motor mengangkang, waduh.. rasanya agak gimana gitu.  Tapi lama-lama akan menjadi hal yang biasa, tunggu beberapa tahun lagi. Waktu anak-anak, yang laki-laki pakai celana pendek yang perempuan pakai rok. Setelah dewasa terjadi perubahan, yang laki-laki celananya makin panjang, sedangkan yang wanita roknya makin pendek. Benar-benar aneh, tapi sekarang sudah tidak aneh.  Yang kodratnya jadi wanita ingin menjadi pria, sedangkan yang ditakdirkan pria ingin menjadi wanita.

Bidang pekerjaan dan gaya hidup pria dan wanita sudah tidak ada perbedaan.  Semuanya jungkir balik mengikuti trend dan perkembangan zaman.  Kalau menurut saya dalam bidang pekerjaan itu yang penting halal, jadi tidak masalah adanya persamaan pekerjaan laki-laki dan perempuan, yang penting sesuai kemampuan dan tidak ada masalah dengan pasangan hidupnya masing-masing, karena memang tuntutan zaman memang seperti itu  Tetapi dalam gaya hidup, ini yang membingungkan.  Karena arus globalisasi dan trend tidak bisa dibendung, semuanya mengalir deras bagai air yang terjun dari atas langit. Dengan fenomena ini, masihkah kita melakukan filter terhadap diri kita ? Apakah nanti perbedaan wanita dan pria hanya satu hal : Melahirkan?  eitss. sekarang katanya ada laki-laki yang melahirkan ya...!!
source : http://primaya.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun