Mohon tunggu...
Geraldine Aprilia Subiono
Geraldine Aprilia Subiono Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa dan Pekerja

Trust the process. God knows what He's doing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pornografi Ibarat Gunung Berapi

26 Juni 2019   13:49 Diperbarui: 27 Juni 2019   13:50 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pornografi mungkin bukanlah suatu hal yang baru di telinga kita. Dalam zaman modern saat ini atau biasa disebut dengan zaman generasi Z, kita pasti sering mendengar atau melihat kasus-kasus pornografi yang melibatkan orang dewasa atau bahkan anak-anak. Entah mereka menjadi korban atau pelaku; pecandu atau pemula. Cukup sulit untuk melihat dengan jelas, kenapa mereka sampai bisa terjerumus atau dipaksa untuk terjerumus dalam pornografi. Nah, dalam hal ini saya ingin membahas sedikit mengenai pornografi yang melibatkan orang dewasa terutama anak-anak.

Pornografi bisa dikatakan sebagai suatu penyakit karena menyebabkan kecanduan bahkan kerusakan otak dalam diri seseorang, terutama pada anak-anak. Seorang ahli bedah dari Amerika Serikat , Dr. Donald Hiton, Jr mengatakan pornografi sesungguhnya merupakan penyakit karena mengubah struktur dan fungsi otak, dengan kata lain merusak jaringan-jaringan otak. 

Jadi, ketika seseorang mengalami kecanduan secara terus-menerus terhadap pornografi maka lama-kelamaan akan terjadi kerusakan otak serta dapat merusak masa depan seseorang. Dalam data KPAI yang saya dapat melalui situs CNN Indonesia bahwa dalam 7 (tujuh) tahun terakhir tercatat ada 26.954 kasus pornografi pada anak yang terjadi berdasarkan 9 klaster. Sungguh adalah jumlah yang cukup besar untuk kasus yang melibatkan anak-anak. 

Dalam artikel ini, saya ingin membahas lebih dalam mengenai pornografi yang terjadi kepada anak-anak karena para anak-anak ini nanti akan menjadi generasi penerus bangsa kita Indonesia, jadi sudah sepatutnya kita memberikan perhatian yang lebih kepada mereka terutama mengenai perkembangan psikis mereka. 

Kecanduan pornografi atau kasus pornografi sendiri tidak terjadi begitu saja, tentu ada hal-hal yang menyebabkan atau menjadi pemicu sehingga para anak-anak ini bisa terlibat di dalamnya. Seperti halnya gunung api , yang memiliki sebab dan akibat ketika mulai menunjukkan reaksi-reaksi saat ingin meletus dan hasil dari letusan yang menjadi akibat dari bencana alam yang terjadi. 

Pornografi pada anak-anak sendiri biasanya dimulai dari lingkungan terkecil mereka sendiri, misalnya teman bermain mereka, keluarga , dengan siapa mereka berinteraksi setiap hari, terutama gadget. Ada kalanya karena orangtua begitu menyayangi anaknya maka dibelikan gadget yang mahal yang penuh dengan teknologi canggih , dilengkapi dengan berbagai fitur dan aplikasi, yang para orangtua sendiri pun tidak tau hal-hal apa saja yang dibuka oleh anak mereka. Apakah sekedar hanya bermain game online atau menonton kartun lewat youtube  atau malah membuka situs-situs pornografi lewat gadget mereka. Dan hal itu yang menjadi permasalahan zaman sekarang ini yang sangat sulit untuk dihilangkan dari para anak-anak zaman sekarang ini. 

Gadget sangat berbahaya ketika disalahgunakan oleh seseorang, bahkan orang dewasa sendiri pun kadang kala menyalahgunakan gadget tersebut dengan menghina orang lewat komentar-komentar yang berbau SARA dan mengintimidasi apalagi anak-anak yang kebanyakan masih dibawah umur sudah memiliki gadget yang cukup canggih untuk disalahgunakan. 

Oleh sebab itu, hal ini menjadi perhatian tersendiri kepada para orangtua yang sudah membiasakan anak-anak mereka dengan gadget yang canggih agar menggunakannya dengan sebaik mungkin, dan disamping itu para orangtua harus memantau 1 x 24 jam dan harus tau hal-hal apa saja yang dibuka atau ditonton oleh anak-anak mereka lewat gadget yang telah diberikan.

Adapun contoh, anak-anak menjadi korban perbudakan seks atau korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang dewasa yang sering menonton video porno. Hawa nafsu yang sulit ditahan oleh orang dewasa sendiri terutama kaum pria bahkan untuk mereka yang sudah menikah, merupakan suatu ancaman tersendiri karena ketika mereka mulai merasa kurang puas dengan istri mereka , mereka akan mencari orang lain bahkan yang masih anak-anak untuk memuaskan hawa nafsu mereka.

Tanpa mereka sadari, perbuatan keji yang mereka lakukan itu menyebabkan trauma dan kesakitan fisik yang cukup lama dan mendalam bagi anak-anak itu sendiri. Apalagi dalam beberapa kasus yang melakukan pelecehan tersebut adalah orangtua mereka sendiri atau masih ada hubungan keluarga dengan mereka. Sungguh perbuatan yang tidak manusiawi dan kejam, karena seharusnya merekalah yang harus menjaga dan mendidik anak-anak ini menjadi orang yang sukses , memiliki masa depan yang cerah , tapi malah merekalah yang menyebabkan masa depan dari anak-anak ini hancur hanya untuk memuaskan nafsu mereka sendiri.

Oleh sebab itu, bagi para orangtua, bagi para pendidik , bagi para pengasuh, bagi keluarga, didiklah dan jaga baik-baik anak-anak anda dan diri anda sendiri, agar tidak terjerumus dalam  pornografi. Dan bagi kamu para anak-anak generasi Z dan dari generasi manapun, pergunakanlah gadget dengan sebaik-baiknya sesuai fungsinya, perbanyaklah berpkiran yang positif dan lakukanlah hal-hal yang bermanfaat ada begitu banyak hal yang bisa dilakukan daripada harus menonton dan terjerumus dalam pronografi, kalian tidak akan mendapat apa-apa dari pornografi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun