Mohon tunggu...
Prilly Jeanaldi
Prilly Jeanaldi Mohon Tunggu... Sound Engineer -

Seorang yang menyukai kegiatan mendengar, dari khusyuk mendengarkan alunan musik sampai cermat mendengarkan alunan suara pemimpin.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kekalahan Ahok Adalah Kesalahan Kita dalam Proses Berdemokrasi?

20 April 2017   21:15 Diperbarui: 21 April 2017   08:00 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi buta itu Media Pertelevisian kian ramai dijejali berita berita yang kontennya hampir sama satu sama lain, Pilgub DKI putaran ke dua ini seolah mempunyai daya tawar  luar biasa untuk disajikan. Sementara saya menyaksikan dijagat raya maya pemberitaan dan segala opini kian komplek dan masifnya di lontarkan oleh kedua pendukung calon, Mereka menjadi seolah seperti Global Citizen yang aktif bersuara. Tagar berhamburan, lalu dimainkan sedemikian apiknya di ranah Twitter untuk saling mengadu trending topic sementara itu di 'ring tinju' Facebook berserakan iklan iklan sarkasme bias yang siap meluluh lantahkan isi pikiran kalian bahwa perang badar akan dimulai. Saya menghembuskan nafas yang paling terdalam seraya bermonolog ' Betapa hebatnya kekuatan kekuatan manusia di sosial media, tetapi mereka larut dan melupakan sesuatu. . ya edukasi itu edukasi ". Tetapi diantara himpitan nafas ini berdecak rasa kagum bahwa atensi masyarakat indonesia terhadap pesta demokrasi ini begitu tinggi, saking tingginya penyampaian dan ajakannya sangat mengerikan, sampai lupa mana teman mana lawan hahaha. .

Seperti biasa untuk menghilangkan rasa berburuk sangka (selain beristighfar. .) dan kejenuhan melihat serangkaian konten konten kampanye di sosial media, tidak lupa saya putar lagu di mini compo kesayangan. Entah kenapa saya memilih lagu ' American Jesus ' dari Band Bad Religion, kaliber punk dari California yang intelek liriknya sangat beramunisi dan berisi tidak seperti band band punk lainnya yang hanya berisi kemarahan kemarahan atau protes terhadap kekuasaan tanpa ada solusi di setiap liriknya. Lagu ini cocok sebagai 'Anthem' dipagi hari karena selain musiknya yang cocok bersemangat lalu menghentak , energinya pun bisa seketika melalaikan 'iman' saya seketika untuk ingin berteriak kepada dunia dengan senantiasa mengikuti frase demi frase liriknya :

“ I don't need to be a global citizen [Saya tidak perlu menjadi warga negara global]

Because I'm blessed by nationality [Karena aku diberkati oleh kebangsaan]

I'm a member of a growing populace [Saya adalah anggota masyarakat yang tumbuh]

We enforce our popularity [Kami menegakkan popularitas kami]

There are things that seem to pull us under [Ada hal-hal yang sepertinya menarik kita di bawah]

And there are things that drag us down [Dan ada hal yang menyeret kita ke bawah]

But there's a power and a vital presence [Tapi ada kekuatan dan kehadiran yang vital]

That's lurking all around [Itu mengintai di sekitar]

We've got the American Jesus [ Kita punya Yesus Amerika ]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun