Â
Jenar, Sragen (05/02/2023)Â - Setiap desa dianugerahi potensi yang beraneka ragam yang dapat dijadikan sebagai modal dalam melaksanakan pembangunan demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Potensi tersebut baik berupa sumber daya manusianya maupun sumber daya alamnya. Potensi adalah daya, kekuatan, kesanggupan dan kemampuan yang dimiliki oleh suatu desa yang mempunyai kemungkinan untuk dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Â
Secara garis besar potensi desa dapat dibedakan menjadi dua; Pertama adalah potensi fisik yang berupa tanah, air, iklim, lingkungan geografis, binatang ternak,dan sumber daya manusia. Kedua adalah potensi non-fisik berupa masyarakat dengan corak dan interaksinya, lembaga-lembaga sosial, lembaga pendidikan,danorganisasi sosial desa, serta aparatur dan pamong desa. Secara umum tujuan pengembangan potensi desa adalah untuk mendorongterwujudnya kemandirian masyarakat Desa/Kelurahan melalui Pengembangan Potensi Unggulan dan Penguatan Kelembagaan serta Pemberdayaan Masyarakat
Peta Persebaran Potensi Desa digunakan sebagai sarana penyampaian informasi mengenai titik lokasi potensi dan jenis potensi yang dimiliki suatu desa, sehingga mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai potensi yang dimiliki desa tersebut. Peta Persebaran Potensi Desa terdiri dari informasi-informasi berupa batas desa, batas dusun, jaringan jalan, perairan, dan titik persebaran lokasi potensi desa.
Berkaitan dengan hal tersebut, mahasiswa KKN Tim 1 Tahun 2022/2023 Universitas Diponegoro Desa Banyurip yang dibimbing oleh bapak Hendrik Anggi Setyawan, S.Pi., M.Si., bapak Ocid Mursid, S.T., M.T. , dan ibu Renata Jati Nirmala, S.IAN., MPA. memiliki salah satu program kerja yakni pembuatan Peta Persebaran Potensi Desa untuk Desa Banyurip. Pengolahan Peta Persebaran Potensi Desa dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu 1) Pengumpulan Data, 2) Pengolahan Data, dan 3) Finishing. Pada tahap pengumpuluan data ini dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yaitu mengumpulkan data dasar seperti shapefile (SHP) batas desa, Jalan, dan sungai serta citra resolusi sangat tinggi yang didapatkan dengan mendownload citra melalui aplikasi SAS.Planet. Selain itu, pengumpulan data juga dilakukan dengan survei primer yaitu melakukan validasi batas dusun bersama kepala dusun dan groundcheck persebaran titik lokasi potensi di desa Banyurip.
Tahap kedua yaitu pengolahan data yang dilakukan menggunakan software ArcGIS. Tahapan ketiga yaitu Finishing dengan melakukan editing layout peta untuk membuat elemen-elemen pada peta yang memuat informasi seperti judul peta, arah mata angin, skala, diagram lokasi, sumber peta, batas desa, batas dusun, jaringan jalan, perairan dan potensi. Selanjutnya pada tahap finishing adalah melakukan pencetakan peta yang telah jadi dalam bentuk banner ukuran A3 dan penyerahan Peta Persebaran Potensi Desa Banyurip kepada Kantor Desa Banyurip melalui Bendahara Desa Banyurip.Â
Penulis: Prilly Prichila Lagonda / Sekolah Vokasi / Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan
Editor: Hendrik A.S., Ocid M., Renata J.N.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H