'Anya' begitulah panggilan gadis remaja yang bernama lengkap Tanya Nuhaisy Wulandari. Seorang remaja yang dilahirkan di Soroako, 4 Februari 2004 ini pantas disebut sebagai Mutiara dari Sangatta akan torehan prestasinya sebagai seorang pelajar SD YPPSB 2 Sangatta, Kutai Timur yang tentu saja mengharumkan nama Sangatta yang selama ini kurang dikenal karema memang terletak jauh dari Balikpapan, sekitar 8 jam an.
Gadis remaja yang saat ini duduk di bangku kelas 6 ini dikenal sebagai anak yang santun dan sederhana di kalangan gurunya. Sekilas jika kita berkomunikasi dengan Anya, tampak raut wajahnya yang malu-malu dan kurang percaya diri. Namun, kelebihan Anya adalah seorang siswa yang tekun dan teliti dalam mengerjakan setiap tugas dari bapak dan ibu guru.
Suatu hari ketika saya tanya tentang cita-citanya, putri pasangan bapak Hendrawan dan ibu Aal Kholijah ini berkeinginan untuk menjadi seorang guru. namun, Anya tidak bisa memberikan penjelasan saat saya tanya mengapa dia ingin menjadi guru. Sedangkan kebanyakan anak-anak ketika ditanya, pasti kebanyakan bercita-cita menjadi dokter, ilmuwan dan pengusaha. Dia hanya menjawab 'Ga tahu, miss'. Dan, pertanyaan itu sempat saya tanyakan berulang, dan dia tetap menjawab bercita-cita menjadi seorang guru.
Gadis cantik yang mempunyai hobby membaca buku ini sejak duduk di kelas 4 mulai menunjukkan bakatnya yang menonjol di bidang ilmu pengetahuan alam diantara teman-temannya. Berawal dari lomba di tingkat kecamatan hingga merambah ke tingkat kabupaten. Beberapa prestasi yang telah diraih Anya saat kelas 4 adalah juara 1 lomba Olimpiade Sains Nasional tingkat kecamatan Sangatta Utara, Juara 2 lomba OSN tingkat Kabupaten Kutai Timur, juara 2 lomba Olimpiade Fisika tingkat Kabupaten , juara 2 Olimpiade Fisika tingkat Provinsi Kalimantan Timur, juara 2 lomba OSN tingkat provinsi Kalimantan Timur dan puncak prestasi di kelas 4 adalah meraih medali perunggu di lomba OSN tingkat Nasional di Jakarta pada bulan September 2012.
Prestasi yang diukir Anya terus berlanjut hingga dia naik ke kelas 5 . Dan, prestai Anya meraih puncaknya saat dia berada di bangku kelas 6. Pada bulan November 2013 yang lalu Anya bersama 19 siswa lain mewakili Indonesia dalam Olimpiade matematika dan IPA internasional atau yang dikenal dengan IMSO ( International Math and Science Olympiad ) di Filipina. Dalam kompetisi matematika dan sains tingkat internasional ke-10 ini, tim IMSO Indonesia berhasil mengumpulkan tiga emas, sepuluh perak, dan enam perunggu. Salah satu anggota kontingen Indonesia yang meraih medali perak adalah Tanya Nurhaisy Wulandari, siswa kelas 6 SD YPPSB-2 Kabupaten Kutai Timur. Tanya merupakan satu-satunya kontingen Indonesia yang mewakili Kalimantan.Keikutsertaan Tanya Nuhaisy dalam ajang IMSO yang ke-10 sangat membanggakan karena Tanya merupakan bagian skuadron Indonesia yang mampu mengibarkan bendera merah putih di Filipina dengan membawa pulang medali perak di bidang sains.
Tahun ini, peserta IMSO berjumlah 234 orang. Mereka berasal dari 13 negara, yaitu Cina, Brunei Darussalam, India, Indonesia, Taiwan, Thailand, Singapura, Afrika Selatan, Kazakstan, Srilanka, Nepal, Malaysia, dan Filipina.
IMSO 2013 adalah kompetisi yang bersifat individu, khusus bidang sains, semua peserta dihadapkan dua kategori bagian, yakni masalah teoritis dan eksperimental. Materi yang diujikan kategori aplikasi tingkat tinggi untuk kategori anak SD. Diantaranya adalah ketrampilan ilmu pengetahuan dan metodologi, kesehatan umum, isu lingkungan, dasar ekologi, fotosintesis dan respirasi, pengembangan teknologi saat ini, anatomi dan fungsi tubuh manusia, aplikasi listrik dan magnetik, energi dan energi perubahan, dan lain-lain.
Prestasi Anya ini tentu sangat membanggakan pemerintah daerah Kalimantan Timur apalagi menorehkan prestasi tingkat internasional. Oleh sebab itu, pada bulan Mei 2014 pemerintah daerah provinsi Kalimantan Timur dalam acara malam penganugerahan Kaltim Education Awards, mengundang Anya sebagai salah satu penerima penghargaan tersebut yang dipersembahkan oleh Pemerintah Provinsi kalimantan Timur, Dewan Pendidikan dan PGRI.
Begitu banyaknya prestasi Anya tersebut dari tingkat kecamatan hingga tingkat internasional tentu tak terlepas dari jasa dan peran guru yang selama ini menemukan bakatnya dan membimbingnya sejak kelas 4 SD. Dan, sosok guru tersebut adalah bu Ari Yusnani, salah sau guru IPA di SD YPPSB 2. Bersama bu Ari selama ini, Anya berlatih dengan tekun dengan membahas segala macam bentuk soal. Inilah yang tidak boleh dilupakan dan diabaikan bahwa peran guru tentu sangat besar dalam keberhasilan siswa-siswinya. Karena prestasinya sebagai guru pembimbing, bu Aripun mendpat penghargaan dari pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Semoga prestasi Anya ini bisa menjadi inspirasi bagi siswa-siswa SD YPPSB 2 lainnya untuk tak lelah mencoba, tak pantang berkarya dan tak surut berlomba untuk menang. Congratulation on your achievement, Anya :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H