Mohon tunggu...
prija dji
prija dji Mohon Tunggu... -

Bangsa Indonesia membutuhkan para pemikir untuk menyelamatkan badai krisis yang hingga sekarang belum bisa terselesaikan. Oleh sebab itu tulisan-tulisan yang akan penulis angkat seputar pendidikan, ekonomi, politik, sejarah, dan hukum

Selanjutnya

Tutup

Nature

Islam Menentang Pemanasan Global

28 April 2011   02:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:19 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara Republik Indonesia adalah negara yang subur sekali tanahnya, rakyatnya makmur, aman sentosa, sejahtera dan senantiasa dinaungi keselamatan. Dalam pepatah Jawa dikatakan “gemah ripah loh jinawi tata titi tentrem karta raharja”.Negeri yang demikian ini dapat dikatakan sebagai “surga dunia”. Hampir semua jenis tanaman yang berasal dari negara lain di seluruh belahan bumi ini, misalnya sirsak, dapat tumbuh di tanah Nusantara. Bahkan tongkat saja bisa menjadi tanaman, namanya singkong.

Namun negeri ini sekarang sedang mengalami berbagai penderitaan. Secara politik negara Republik Indonesia dipegang oleh orang-orang yang tidak memiliki dedikasi tinggi. Para pejabatnya banyak yang tersangkut kasus korupsi. Secara goegrafis negeri ini juga mengalami sakit parah. Banjir melanda setiap tahun hampir merata.Tanah longsor terjadi di mana-mana. Bahkan kebakaran, kekurangan pangan, pencurian material bahan bangunan danikan di lepas pantai.

Justru yang menyakitkan lagi, beberapa waktu yang lalu dunia internasional menuduh negara kita mempunyai andil besar terjadinya pemanasan global yang menyebabkan lapisan ozon bocor, gumpalanes mencair, akibatnya air laut pasang. Tuduhan itu dilontarkan karena penggundulan hutan terbesar menurut versi mereka terjadi di Indonesia. Memang benar hutan kita sebagian besar kini telah digunduli.

Penebangan pohon secara liar terjadi di mana-mana. Pelakunya adalah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Hutan yang sudah gundul kemudian digunakan sebagai ladang atau persawahan. Lama kelamaan hutan lindungpun habis, binatang di dalamnya punah. Hilanglah keseimbangan ekosistem di alam. Terbukti di musim kemarau suhunya semakin panas. Saat musim hujan air langsung jatuh ke tanah tanpa ada penyaring. Aliran air yang besar membawa serta lapisan tanah paling atas dan paling subur mengakibatkan banjir bandang. Dataran di bawahnya terendam banjir akibat ulah manusia sendiri. Volume air danau mengalami penyusutan. Sungai pun sekarang tidak mengalirkan air yang cukup untuk irigasi. Mata air berkurang sehingga kita mulai kekurangan air, terlebih lagi kalau musim kemarau tiba, sumur-sumur banyak yang kering. Inilah sebagian kecil dari akibat penggundulan hutan.

Seperti pernulis kemukakan, bahwa hutan di wilayah nusantara ini telah mengalami penggundulan secara besar-besaran. Di suatu tayangkan televise swasta, kayu hasil penebangan liar yang ditata rapat menyerupai pagar sepanjang 18 km di sebuah sungai di Kalimantan. Polisi kehutanan hanya dapat melihat barisan kayu tanpa bisa menangkap pelakunya.

Penulis tak bisa membayangkan, barisan kayu sepanjang itu kira-kira berapa batang pohon yang telah ditebang. Juga berapa banyak kerugian yang dialami Negara kita? Wah, sungguh tega orang yang melakukan penebangan liar?Terlalu !!!!

Penebangan pohon secara liar sebegai penyebabnya

Selain itu, pepohonan juga jarang kita temukan baik di daerah persawahan maupun yang berada di pinggir sungai untuk menahan erosi. Kalau diperhatikan sepanjang jalan utama maupun penghubung, sekarang ini jarang sekali pepohonan yang menghiasi peinggir-pinggir jalan. Tetapi yang tampak adalah togor-togor listrik yang berkabel tegangan tinggi, para pedagang yang menempati lapak hinggi sampai mulut jalan, pemukiman,dan tumpukan bahan bangunan. Pohon hijau sudah banyak dimafaatkan tanpa diberi pengganti.

Betapa tidak. Pohon yang rindang akan membuat kita nyaman. Bermacam-macam jenis binatang bernaung di dalamnya. Kicauan beraneka ragam burung kita dengar setiap hari. Kupu-kupu yang indah kita saksikan terbang di sekeliling kita. Di malam hari kita dengar suara nyaring dan menyejukkan telingan berupa kerikan belalang dan jangkrik. Burung hantu dan ular memangsa hama tanaman bernama tikus. Alangkah beruntung serta mujurnya nasib manusia.

Namun semua itu tidak akan berlangsung lama. Keberuntungan dan kenyamanan manusia berakhir manakala mereka menyimpang dari kudrat. Alam yang begitu indah seharusnya dijaga kelestariannya. Tetapi sebagian orang dengan enaknya malah menebangi pohon sampai habis demi membangun sesuatu sesuai keinginannya.Jangankan lingkup nasional, dalam ruang lingkup yang kecil saja penggundulan pohon menyebabkan penderitaan. Kita dapat merasakan betapa gelisahnya hidup di lingkungan yang gersang. Rumah dikelilingi pekarangan kering tanpa ada satu pohonpun.Di siang hari sinar matahari langsung mengenai rumah sehingga suhunya panas sekali. Angin malam juga menerpa rumah kita tanpa ada penyaring, efeknya terasa sangat dingin. Selain itu, kita mengalami kesulitan mendapatkan buah-buahan sebagai makanan tambahan yang sangat dibutuhkan tubuh. Otomatis kita tidak memiliki kondisi fisik yang prima.

Penghijauan kembali adalah solusinya

Setelah melihat kasus serta penyebabnya, kiranya kita perlu memberikan jalan keluar supaya keadaan bisa kembali normal seperti sedia kala. Jika penyebabnya adalah tidak adanya pohon sebagai peneduh, maka tidak bisa ditawar lagi kita harus melakukan penanaman pohon kembali; baik yang perdu ataupun pohon yang bisa tumbuh besar jika memungkinkan.

Jika kita mau menanam pohon, manfaatnya akan dirasakan bersama. Jika merasa rugi dan keberatan menanam, kita bisa memilih pohon yang menghasilkan buah sehingga buah-buahantersebut bisa dinikmati bersama. Selain itu, ada hubungan timbal balik antara tumbuhan dengan manusia dan hewan.

Lebih jelasnya; tumbuhan mengambil karbondioksida (CO2), zat sisa yang dikeluarkan oleh manusia dan hewan dari dalam tubuh mereka melalui proses respirasi. Lalu tumbuhan mengeluarkan oksigen (O2) sebagai zat sisa respirasinya seperti halnya manusia dan hewan, lalu diambil manusia dan hewan untuk bernafas.

Keseimbangan di planet bumi ini telah direkayasa sedemikian rupa oleh sang Pencipta jauh sebelum manusia ada. Populasi tumbuhan dan hewan dalam jumlah yang seimbang. Manusia ditempatkan di bumi untuk mengelolanya dengan sebaik-baiknya sesuai ketentuan Pemiliknya.

Suatu daerah yang hanya terdapat tumbuhan saja tanpa ada manusia dan hewan akan mudah terbakar jika ada titik api sedikit saja karena kelebihan oksigen (O2). Demikian pula jika manusia dan hewan hidup di daerah yang tidak ada tumbuhan sama sekali apalagi di ruangan tertutup akan mengalami kepanasan, sesak nafas, lemas, akhirnya mati. Hal ini dikarenakan udara yang dihirup hanya mengandung karbondioksida (CO2) karena oksigen (O2) telah berubah menjadi karbondioksida (CO2).

Untuk dapat mewujudkan semua ini, presiden Republik Indonesia telah mengeluarkan perintah kepada seluruh jajaran aparatur negara supaya memerintahkan warganya menanam pohon satu orang satu pohon. Bahkan beliau bersedia memberi contoh. Sebagai rakyat sudah sepantasnya kita mengikuti ajakan serta niat baik pemimpin. Manfaat yang diperoleh bisa dirasakan bersama.

Seluruh lapisan masyarakat hendaknya menyadari akan pentingnya hal ini tanpa terkecuali. Siapa saja dapat turut ambil bagian. Peran serta partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk memajukan negeri ini, guru, siswa, dosen, mahasiswa, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerhati lingkungan, pejabat negara, pedagang, kuli bangunan, ilmuwan dan lapisan masyarakat lain dengan persepsi yang berlainan mau mendukung program penghijaun kembali. Kita dukung program presiden “satu orang menanam satu pohon”.

Islam memberi andil terhadap kelestarian lingkungan

Islam selalu mengajak pemeluknya agar selalu hidup sehat. Islam juga mengarahkan umatnya selalu rukun dan saling menghargai dengan sesama dalam hubungan seharai-hari seperti tertera dalam al-Qur’an surat al-Hujurot ayat 11. Sejak awal kemunculannya Islam sangat memperhatikan lingkungan. Misalnya; melarang unatnya mengencingi tanah berlubang, buang air besar di bawah pohon yang berbuah dan di tempat berkumpulnya orang, menuntun berdoa sebelum dan sesudah masuk jamban (WC), dan masih banyak lagi yang lainnya.

Dalam hal tanaman, sebenarnya Islam pun telah membimbing melalui lisan Rosululloh saw. Hanya saja, umat Islam sekarang jarang sekali mengkajinya. Mereka hanya berbangga-bangga dengan madzhab-madzhab yang mereka pegangi. Wahai kaum muslimin, jika kita ingin maju, mari kita pelajari Islam melalui sumber hukumnya; al-Qur’an dan al-Hadits. Insya Alloh kita bahagia, orang di luar Islampun ikut menikmati hidup tenteram.

Saya sampaikan sebuah hadits yang berhubungan dengan penanaman pohon. Dari Jabir r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Tiada seorang muslimpun yang menanam suatu tanaman, melainkan apa saja yang dapat dimakan dari hasil tanamannya itu, maka itu adalah sebagai sedekah baginya, dan apa saja yang tercuri daripadanya, itupun sebagai sedekah baginya. Dan tidak pula dikurangi oleh seseorang lain, melainkan itupun sebagai sedekah baginya." (Hadits Riwayat Muslim)

Kita temukan juga dalam riwayat Imam Muslim yang lain disebutkan:

"Maka tidaklah seseorang muslim itu menanam sesuatu tanaman, kemudian dari hasil tanamannya itu dimakan oleh manusia, binatang, ataupun burung, kecuali semuanya itu adalah sebagai sedekah baginya sampai hari kiamat."

Dan dalam riwayat Imam Muslim yang lain lagi diterangkan:

"Tidaklah seseorang muslim itu menanam sesuatu tanaman, tidak pula ia menanam sesuatu tumbuh-tumbuhan, kemudian dari hasil tanamannya itu dimakan oleh manusia, ataupun oleh binatang ataupun oleh apa saja, melainkan itu adalah sebagai sedekah baginya."

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan hadits-hadits itu semuanya dari riwayat Anas r.a.

Islam memandang, penanaman pohon tidak hanya berfungsi sebagai peneduh rumah dan penghasil buah belaka. Siapa saja dari umat Islam yang menanam pohon akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukan sedekah kepada orang lain. Pohon yang ditanam akan menghasilkan buah yang mana buah tersebut dimakan penanamnya, kadang juga dimakan burung, ataukah binatang lainnya.

Penanaman pohon mendatangkan dua manfaat sekaligus.

Pertama, manfaat duniawi, apa saja yang dihasilkan dari usahanya ia mendapat manfaat yang lebih besar daripada dirham. Karena pohon dan tanaman bermanfaat bagi diri penanamnya, seluruh negeri, bermanfaat untuk semua manusia berupa buah-buahan, tumbuhnya kecintaan, adanya makanan, munculnya perkumpulan kebaikan, kerindangan lingkungan. Berbeda dengan dirham yang hanya diletakkan dalam kotak dan bermanfaat bagi diri pemiliknya saja.

Kedua, manfaat diniyah, yakni jika burung, serangga, merpati, ayam memakan dari tanaman walaupun hanya sebutir biji saja, orang yang menanam akan mendapatkan pahala sedekah, baik disengaja disedekahkan atau tidak.

Yang lebih menakjubkan, kalaupun ia tidak merelakan buah-buahan miliknya dicuri orang sampai melaporkan si pencuri kepada polisi, Alloh menulis pahala sedekah bagi penanamnya atas buah yang dicuri tersebut. Dengan hadits ini sangatlah jelas bahwa Rosululloh saw. memerintahkan umatnya berbuat kebaikan salah satunya dengan menanam pohon ataupun tanaman.

Hadits tersebut di atas diambil dari kitab Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi bab Menerangkan Banyaknya Jalan Kebaikan. Tidak mustahil, hadist ini terdapat juga dalam kitab Shohih Bukhori, Shohih Muslim atau kitab-kitab hadits lain yang ditulis oleh Imam Nawawi rohimahulloh. Alloh memberi petunjuk agar umatnya meraih pahala sebanyak mungkin ketika hidup di dunia dengan bermacam-macam jalan.

Walloohu a’lamu bisshowaab.

ALHAMDULILLaahiroBBIL’AALAMIIN

Abu Quhafah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun