Mohon tunggu...
Wahyu Widodo
Wahyu Widodo Mohon Tunggu... Jurnalis - Salam.

Menutup lisan demi tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kim Jong Un Yakin Perang di Semenanjung Korea Bisa Pecah Kapan Saja

4 Januari 2024   20:22 Diperbarui: 4 Januari 2024   20:35 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur Khabarovsk Krai Rusia Mikhail Degtyarev  via Ruters

Korea Utara menyatakan siap meluncurkan tiga satelit mata-mata baru, membangun drone tempur, serta memperkuat senjata nuklirnya di tahun 2024. Pemerintah Kim Jong Un percaya bahwa perang tidak dapat dihindari.

Kantor media resmi Korea Utara, KCNA, pada hari Minggu (31/1) juga melaporkan bahwa Kim menyalahkan kebijakan AS yang membuat perang semakin dekat.

"Karena tindakan nekat musuh yang menyerang kita, sudah menjadi kenyataan bahwa perang bisa pecah kapan saja di semenanjung Korea," kata Kim.

Dalam sambutan panjang yang mengakhiri pertemuan partai berkuasa selama lima hari, Kim turut memerintahkan militer Korea Utara untuk menjinakkan seluruh wilayah Korea Selatan, termasuk dengan dengan bom nuklir jika perlu.

Laporan terbaru dari KCNA itu jelas langsung mendapatkan perhatian serius dari Korea Selatan. Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengutuk rencana tetangganya itu yang ingin melanjutkan ambisi nuklirnya.

"Jika Korea Utara mencoba menggunakan senjata nuklir untuk melawan kita, kita akan membalas secara besar-besaran dengan memanfaatkan secara dramatis, memperkuat kemampuan pencegahan aliansi Korea Selatan-AS, dan rezim Kim Jong-Un akan menghadapi kehancurannya," kata pihak kementerian.

Sejalan dengan itu, Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan bahwa provokasi lebih lanjut selalu mungkin dilakukan untuk menyoroti kehadiran Korea Utara menjelang pemilihan presiden AS.

"Korea Utara dapat mempertahankan sikap kerasnya terhadap AS dan solidaritas anti-Amerika, anti-imperialis, dan pada saat yang sama juga mencari peluang untuk membalikkan keadaan," ungkap Kementerian Unifikasi.

Kehadiran Militer AS Semakin Intens

AS telah meningkatkan latihan dan mengerahkan lebih banyak aset militer, termasuk kapal selam bersenjata nuklir dan kapal induk besar di dekat semenanjung Korea.

Bagi Kim Jong Un, hadirnya armada militer AS itu telah sepenuhnya mengubah Korea Selatan menjadi pangkalan militer terdepan dan persenjataan nuklir AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun