Sebuah survei menunjukkan bahwa 7 dari 10 warga Korea Selatan mendukung negara untuk mengembangkan senjata nuklir secara independen. Hal ini tidak lepas dari keraguan atas denuklirisasi Korea Utara.
Survei ini dilakukan oleh Gallup Korea, perusahaan riset Korea Selatan. Survei ini juga dilakukan di bawah arahan Chey Institute for Advanced Studies yang berkomitmen untuk menganalisis berbagai risiko geopolitik di sekitar Semenanjung Korea.
Mengutip Yonhap, survei dilakukan dari 28 November hingga 16 Desember tahun lalu melalui wawancara langsung di rumah responden dan hasilnya baru diumumkan pada hari Senin (30/1).
Jajak pendapat kali ini melibatkan 1.000 orang responden yang ditanyai apakah Korea Selatan perlu mengembangkan senjata nuklir secara mandiri untuk melawan ancaman nuklir Korea Utara.
Hasilnya, 76,6% responden menjawab Korea Selatan perlu mengembangkan senjata nuklir secara mandiri untuk menghadapi ancaman dan provokasi Korea Utara yang semakin intensif.
Sebanyak 77,6% responden juga percaya denuklirisasi Korea Utara tidak akan mungkin terjadi. Keyakinan ini membuat para responden merasa negaranya juga perlu mempersiapkan senjata serupa sebagai pencegahan.
Sementara itu, 78,6% dari responden meyakini bahwa Korea Utara kemungkinan akan melakukan uji coba nuklirnya yang ketujuh dalam waktu dekat sehingga menimbulkan kekhawatiran yang lebih tinggi.
Survei juga menunjukkan 72,4% responden telah memberikan penilaian positif atas kemampuan Korea Selatan dalam mengembangkan senjata nuklirnya sendiri.
Di antara 1.000 orang responden, 51,3% orang yakin Amerika Serikat benar-benar akan memberikan upaya pencegahan yang diperluas untuk mempertahankan Korea Selatan jika konflik nantinya pecah di Semenanjung Korea.
Tindak pencegahan yang diperluas mengacu pada komitmen AS untuk menyediakan berbagai kemampuan militer untuk membantu para sekutu dan aliansinya dari ancaman.