Mohon tunggu...
Wahyu Widodo
Wahyu Widodo Mohon Tunggu... Jurnalis - Salam.

Menutup lisan demi tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peneliti Gedung Putih Ungkap Sinar Matahari Mampu Bunuh Corona dengan Cepat

25 April 2020   09:05 Diperbarui: 25 April 2020   09:04 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini peneliti AS mengatakan kalau virus Corona bisa lebih cepat mati jika terkena sinar matahari secara langsung. Walaupun begitu, penelitian ini diakui masih dalam tahap evaluasi lebih lanjut.

William Bryan, penasihat sains dan teknologi untuk Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengungkapkan, sinar ultraviolet memiliki dampak yang kuat pada patogen.

Mereka melihat adanya peluang hilangnya virus Corona selama musim panas nanti.

"Kami menemukan adanya efek kuat yang dimiliki cahaya matahari untuk membunuh virus, baik yang sudah menempel di permukaan benda maupun yang masih berada di udara," ungkap Bryan seperti dikutip dari Al Jazeera.

Selain dengan cahaya matahari, peneliti juga menemukan adanya tanda pelemahan virus di kondisi temperatur dan kelembaban yang tinggi.

Sebenarnya peran sinar ultraviolet untuk melemahkan virus ini sudah cukup lama diketahui. Radiasinya diketahui mampu merusak materi genetik virus dan kemampuannya untuk bereplikasi.

Sayangnya anggapan ini seolah patah setelah kasus infeksi masih ditemukan di negara dengan cuaca hangat seperti Malaysia, Thailand, Singapura, dan juga Indonesia.

Kepada Al Jazeera, Dr. Margaret Harris dari WHO juga mengatakan kalau teori-teori mengenai sinaar ultraviolet tadi masih diragukan melihat masih adanya kasus di negara-negara tersebut.

"Maaf, tapi kami (WHO) tidak bisa berharap musim panas bisa memberikan dampak sebaik yang diharapkan," ungkapnya.

Penelitian dari Willian Bryan memang belum final dan masih menunggu hasil evaluasi lebih lanjut. Intensitas dan panjang gelombang sinar ultraviolet yang tepat masih harus dikaji kembali.

Penelitian-penelitian yang sudah ada sebelumnya juga tidak menemukan bukti adanya pengaruh suhu dan kelembaban bisa membantu mengurangi penyebaran virus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun