Mohon tunggu...
Prihastomoh
Prihastomoh Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Musik dan Film

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Museum Dijakarta

5 Agustus 2024   19:49 Diperbarui: 5 Agustus 2024   19:52 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Nasional/dokpri

Perkenalkan nama saya prihastomo, saya salah satu mahasiswa yang mengenyam pendidikan perguruan tinggi, khususnya saya mahasiswa program studi Sejarah di universitas Indraprasta (PGRI) Jakarta. Saya akan mengulas beberapa kesan dan mungkin sedikit kritikan terhadap perkembangan Museum di Jakarta. Saya juga akan membagi pengalaman saya ketika berkunjung ke beberapa museum di jakarta. Saya juga seorang konten kreator yang berkonsep membuat konten-konten video terkait museum dijakarta dan Saya juga memiliki Chanel di platform tiktok dengan username @broykuh. 

Museum Bank Indonesia/dkpri
Museum Bank Indonesia/dkpri

Sekitar 20 Museum dijakarta telah saya sambangi dan pelajari, seperti Museum Nasional,  Museum Stovia, Museum Satria Mandala dan beberapa museum lainnya. Sebagai bukti otentik dari peninggalan sejarah, Museum memiliki arti penting dan salah satu pusat peninggalan sejarah yang masih tersisa hingga kini.  Peran museum seharusnya menjadi titik puncak dari refleksinya masyarakat Jakarta dalam mengambil pelajaran dan kebijaksanaan terhadap masa lalu. 

Tetapi pada realitanya kehadiran museum hingga saat ini masih menjadi hiasan peradaban saja. Kebanyakan masyarakat masih belum memiliki kesadaran akan pentingnya kehadiran museum, entah itu sebagai tempat rekreasi maupun sebagai tempat edukasi. 

Dari pengamatan yang saya lakukan terhadap beberapa museum memang masih terjadi perbedaan dalam pengelolaan , ada beberapa museum yang dikelola kementerian, swasta, maupun yang dikelola oleh instansi militer.  

Sehingga ada beberapa museum yang dikelola secara baik dan tepat, namun juga ada beberapa museum yang dikelola ala kadarnya saja dengan fasilitas-fasilitas maupun jumlah barang koleksi yang tersedia masih sangat minim, serta nuansa museum yang membosankan cukup untuk membuat alasan masyarakat enggan untuk sekedar berkunjung. 

Sebagai contoh yang mungkin saya sedikit ulas tentang lokasi museum di daerah jakarta timur, sejatinya ada banyak museum dijakarta timur yang hanya terkonsentrasi di satu tempat saja yaitu Taman Mini Indonesia Indah.  

Museum Pos Indonesia/dokpri
Museum Pos Indonesia/dokpri

Bagi masyarakat dengan ekonomi yang kurang mampu untuk membeli tiket ke Taman mini yang harganya sekarang perorang sekitar 35 ribu. Belum lagi ada beberapa  museum di dalam taman mini yang menarifkan harga lagi ketika ingin berkunjung masuk seperti museum Transportasi, Museum Perangko, Museum Pos dan masih banyak lainnya. Itu sudah cukup membuat minat masyarakat untuk berkunjung ke museum terjadi stagnasi dan bisa berpotensi menurun.

Harus ada evaluasi lebih lanjut terkait keberadaan museum khususnya dari pemerintah untuk bisa menambah museum dan memberikan pengawasan dan pemeliharaan museum dengan baik dan modern untuk menumbuhkan minat masyarakat, untuk datang berkunjung ke museum sebagai bahan edukasi maupun wisata. 

Kedepannya saya berharap museum menjadi tempat yang menarik dan lebih modern sehingga membuat nyaman suasana ketika berkunjung dan biaya masuk yang terjangkau bagi semua kalangan. saya akan membuat artikel lanjutan terkait museum di jakarta secara lebih rinci dan lebih luas, tulisan saya tidak akan berhenti disini, saya harap pembaca akan terus mengikuti perkembangan dari tulisan yang akan saya buat. sekian terima kasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun