Mohon tunggu...
Prihan dini
Prihan dini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang

Topik yang akan diangkat akan seputar Bimbingan dan Konseling serta pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kontibusi Guru BK Dalam Membantu Meningkatkan Self-Esteem Peserta Didik

16 Desember 2024   14:26 Diperbarui: 16 Desember 2024   14:26 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kontibusi guru BK tidak hanya sekedar dalam membatu siswa mengenai hal akademik saja, tetapi juga dalam membantu siswa mengatasi permasalahan yang ada pada dirinya seperti tingkat self-esteem yang rendah. Apa itu self-esteem? Self-esteem atau yang biasa disebut dengan harga diri merupakan pandangan atau pikirin individu mengenai dirinya sendiri secara keseluruhan baik secara positif maupun negatif. Hal ini mencakup bagaimana individu memandang kemampuan yang dimilikinya seperti kemampuan akademik, kecakapan sosial, dan keberhasilan yang ia capai dari usaha yang dilakukan, selain itu pandangan mengenai penampilan fisik mereka, dan bagaimana individu menilai dirinya dalam suatu kelompok yang dianggap menjadi sebagian dari dirinya seperti kelompok agama dan etnis (Srisayekti et al., n.d.).

Bagi peserta didik, memiliki self-esteem yang tinggi sangatlah diperlukan dalam menumbuhkan motivasi dalam meraih prestasi akademik, serta dapat meningkatkan kemampuan dalam  menghadapi tantangan yang dialami selama meraihnya. Selain itu, memiliki self-esteem yang tinggi dapat mencegah peserta didik dalam melakukan hal-hal negatif dalam meraih prestasi seperti menyontek, tidak suportif, atau bahkan lari dari kewajibannya. Karena dengan adanya self-esteem yang tinggi akan membuat seseorang lebih menghargai diri mereka sendiri, memandang dirinya sejajar dengan orang lain, dan memiliki keinginan untuk terus berkembang, sebab itu peserta didik akan cenderung mengambil tindakan yang benar dan sehat, biasanya hal ini ditandai dengan adanya kepercayaan diri peserta didik (Ali Daud Hasibuan et al., 2024). Sebaliknya jika memiliki self-esteem yang rendah mereka cenderung mudah terpengaruh akan hal-hal negatif dari lingkungan sekitar dan kondisi psikologisnya (Refnadi, 2018).

Secara menyeluruh terdapat 3 bagian self-esteem yang perlu diketahui yaitu; 1) General self-esteem yaitu mengenai seluruh perasaan siswa mengenai self-worth yang menecintai diri sendiri dan layak mendapat cinta dari orang lain. 2) Social self-esteem merupakan pandangan siswa pada kualitas hubungan pertemanan sebaya. 3) Personal self-esteem yaitu individu mengoreksi citra dirinya. Ketiga bagian yang telah dijelaskan sangat penting karena mempengaruhi  perilaku individu dalam menghadapi tantangan yang akan muncul (Azwar, 2023).

Disinilah kontribusi guru Bimbingan dan Konseling dianggap penting karena dapat membantu dalam meningkatkan mutu pendidikan, perubahan perilaku peserta didik di sekolah, dan termasuk peningkatan self-esteem siswa. Berikut kontiibusi atau peran yang dapat dilakukan oleh guru BK: 

  • Mengidentifikasi peserta didik yang sekiranya memiliki self-esteem yang rendah. Hal tersebut dapat dilihat seorang peserta didik yang sering kurang percaya diri, ketakutan akan kegagalan sehingga yang dilakukan akan menyalakan faktor eksternal dan mencari alasan untuk menutupi ketidakmampuannya dalam menerima kegagalan. Kemudian sering meragukan diri mereka sendiri, yang akhirnya mudah terpengaruh pendapat orang lain (Zahra Aminati, 2021). Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut guru BK bisa segera melakukan panggilan dan melakukan kolabrosai dengan pihak-pihak yang bersangkutan agar proses bantuan yang diberikan dapat dijalankan secara maksimal.
  • Membangun pola pikir positif peserta didik. Dengan melakukan pendekatan ini dapat berguna untuk membangun motivasi siswa dan dorongan untuk melihat sisi naik dari diri mereka seperti kelebihan serta potensi yang dimilikinya (Tomagola et al., n.d.) dalam hal ini, guru BK membantu melalui layanan konseling individu maupun kelompok. Guru BK juga dapat memberikan saran terapi atau hal yang perlu dilakukan, mulai dari hal-hal kecil saja seperti berbicara positif  pada diri sendiri dan tidak membandingkan dengan orang lain (dr. Fadli Rizal Makarim, 2023). Guru BK juga bisa merencanakan bimbingan kelompok dalam melihat perkembangan dari konseling sebelumnya, untuk melihat perkembangan kepercayaan diri peserta didik dan untuk mengetahui langkah selanjutnya yang perlu dilakukan oleh guru BK (Muhammad Aqil Fajri Warid, 2022).
  • Membantu siswa dalam mengenali dirinya sendiri, baik itu mengenai kekurangan maupun kelebihan yang dimilikinya. Dengan membantu siswa lebih memahami diri sendiri siswa dapat lebih mudah menerima dirinya dan mengembangkan rasa percaya diri sendiri (Azwar, 2023; Muhammad Aqil Fajri Warid, 2022). Hal-hal yang dapat dilakukan guru BK dalam membantu peserta didiknya dengan memberikan tes asesmen kepribadian, bakat dan minat, dan semacamnya. Selain itu membantu dalam mengatasi masalah siswa dengan mengidentifikasi masalah mereka, membantu menemukan solusi, dan membantu dalam pengambilan keputusan (Bentera Campus, 2023). Guru BK juga dapat mengadakan sesi konseling individu maupun kelompok yang menjadi wadah untuk peserta didik berbagi dan mendiskusikan perasaannya.
  • Membantu dalam meningkatkan motivasi dan semangat kompetitif. Dalam hal ini  guru BK perlu menciptakan suasana kompetitif yang positif dan sehat diantara para siswa, seperti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran maupun wali kelas untuk melakukan upaya ini dengan menyarankan kepada guru pengajar untuk memberikan umpan balik dan motivasi kepada siswa setelah melakukan kegiatan kompetitif dalam hal pembelajaran dengan baik (Media Scanter, 2024). Selain itu, kegiatan ini juga dapat dilakukan dengan mengadakan lomba yang dapat mendorong siswa untuk berprestasi  yaitu seperti kuis, proyek kelompok, dan lain-lain. Melalui kegiatan tersebut membuat peserta didik merasa lebih percaya diri ketika berhasil melakukannya (Layanan Bimbingan et al., n.d.). Selain itu, dengan adanya semangat kompetitif dalam diri siswa membantu meningkatkan self-esteem mereka karena merasa dihargai atas keberhasilan dari usaha mereka sendiri.
  • Memfasilitasi kepelatihan untuk keterampilan yang dimiliki, dalam hal ini guru BK dapat berkolaborasi dengan pihak sekolah atau dengan pihak luar yang terkait mengadakan pelatihan terkait keterampilan yang perlu dikembangkan atau dimiliki oleh siswa, seperti keterampilan bersosialisai dan komunikasi. Guru BK juga dapat memfasilitasi hal tersebut melalui layanan bimbingan kelompok, yang dilatih berbicara di depan umum dan mengungkapkan pendapat mereka, sehingga mampu meningkatkan rasa percaya diri mereka (Afifah & Nasution, 2023; Layanan Bimbingan et al., n.d.). Dengan memfasilitasi kepelatihan ini tidak hanya membantu siswa dalam meningkatkan self-esteem mereka saja, tetapi juga dalam mempersiapkan menjadi masyarakat yang dapat berinteraksi sosial dengan baik.
  • Membantu mengarahkan siswa untuk terlibat dalam perbuatan atau kegiatan positif. Dengan mengikuti kegiatan positif dapat meningkatkan self-esteem siswa,  karena melalui kegiatan ini memungkinkan siswa mendapatkan berbagai macam pembelajaran hidup serta merasa bahwa diri mereka dapat memberikan berkontribusi yang dapat dihargai orang lain (Tomagola et al., n.d.). Dalam hal ini, guru BK bisa menyarankan siswanya untuk mengikuti kegiatan sosial seperti kerja bakti, gotong royong, ataupun menjadi relawan.

Secara keseluruhan, peran guru BK dalam meningkatkan self-esteem siswan sangatlah penting, dengan melakukan beberapa kontribusi yang telah dipaparkan sebelumnya. Dalam melaksanakan segala kontribusi tersebut, guru BK tetap membutuhkan kolabrosai atau dukungan dari pihak yang terkait seperti kerjasama dengan orangtua siswa, dukungan dari pihak sekolah, fasilitas yang memadai, maupun keterampilan dan kepribadian dari guru BK itu sendiri, sehingga upaya-upaya yang dilakukan dapat terjalankan secara maksimal dan optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun