Mohon tunggu...
Wiwiek Prihandini
Wiwiek Prihandini Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Akuntansi pada Perbanas Institute

Meminati masalah keuangan berkelanjutan, akuntansi lingkungan, dan Indonesia Emas.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pentingnya Aspek Etika dalam Penerapan Artificial Intelligence di Perbankan

3 Februari 2025   13:12 Diperbarui: 3 Februari 2025   13:12 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pengolahan imej mandiri. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2023 telah menerbitkan Panduan Kode Etik AI untuk memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara bertanggung jawab di sektor keuangan. Panduan ini menekankan prinsip transparansi, akuntabilitas, keadilan, dan keamanan. Salah satu poin pentingnya adalah memastikan kehadiran manusia dalam proses pengambilan keputusan (human-in-the-loop), sehingga keputusan AI dapat diawasi dan diperbaiki jika diperlukan.

Prinsip-prinsip internasional seperti OECD (Organization for Economic Co-operation and Deveopment) AI Principles, dan General Data Protection Regulation (GDPR) Eropa memberikan panduan tambahan yang relevan. OECD, misalnya, menekankan AI yang aman, adil, dan transparan, sementara GDPR mengatur perlindungan data pribadi dalam penggunaan AI.

 Bank-bank besar di Indonesia telah menerapkan AI untuk pengolahan data pelanggan, otomatisasi proses berulang, penilaian kredit, personalisasi layanan, chatbots layanan pelanggan 24/7, pengembangan produk dan layanan, dan sebagainya. Bank Mandiri dan BNI telah mengintegrasikan tata kelola yang mendukung etika AI. Sub Komite ESG di BNI, misalnya, bertanggung jawab untuk memastikan teknologi yang digunakan mendukung keberlanjutan dan sesuai dengan nilai-nilai etika. Audit independen dan pengawasan berkala terhadap sistem AI juga menjadi bagian dari upaya ini.

 

 

Manfaat Etika dalam Penerapan AI untuk Perbankan

Transparansi dan perlindungan privasi adalah kunci untuk membangun kepercayaan antara bank dan nasabah. Ketika nasabah merasa aman dengan cara data mereka digunakan, hubungan yang lebih kuat dapat terbentuk. Kepatuhan terhadap kerangka etika dan regulasi membantu bank mencegah litigasi yang dapat merusak reputasi. Dengan mematuhi panduan seperti kode etik OJK, bank dapat menghindari kerugian besar akibat ketidakpatuhan.

Dengan memastikan AI digunakan secara etis, bank dapat mendorong inovasi tanpa mengorbankan nilai-nilai sosial dan keberlanjutan. Ini menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan tanggung jawab sosial. Penerapan AI yang etis juga mendukung tujuan keberlanjutan bank, seperti pengurangan emisi karbon dan efisiensi operasional. Misalnya, teknologi pelacakan karbon digital di Bank Mandiri membantu bank mencapai target net-zero emission.

 Sebagai ilustrasi, bank Mandiri menggunakan AI untuk berbagai inisiatif, seperti Digital Carbon Tracking untuk memonitor emisi karbon dan Livin’ by Mandiri untuk meningkatkan akses keuangan masyarakat. Pendekatan berbasis AI ini didukung oleh prinsip transparansi dan inklusivitas, menciptakan layanan yang lebih personal dan ramah lingkungan.

Terdapat beberapa peluang terkait dengan penguatan etika AI di Perbankan Indonesia, seperti misalnya:

  • Kolaborasi Regulator dan Bank: OJK dan bank perlu bekerja sama untuk menyusun pedoman implementasi AI yang lebih rinci dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
  • Pelatihan Etika AI: Bank perlu menyediakan pelatihan berkelanjutan bagi karyawan untuk memahami risiko dan tanggung jawab dalam penerapan AI.
  • Penguatan Regulasi: Perlunya kerangka hukum yang lebih tegas untuk melindungi data pribadi dan memastikan akuntabilitas dalam penggunaan AI.
  • Audit dan Evaluasi Rutin: Bank harus secara berkala mengaudit sistem AI mereka untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip etika dan keamanan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun