hama keong yang melanda lahan pertanian di Desa Piniis, Kecamatan Koroncong, membuat para petani setempat kewalahan. Hama keong ini tidak hanya merusak tanaman padi, tetapi juga mengancam keberlanjutan mata pencaharian mereka. Namun, dalam situasi sulit tersebut, para petani menemukan solusi cerdas dengan memanfaatkan hama keong sebagai pakan alternatif untuk ternak lele, mengubah tantangan menjadi peluang.
Desa Piniis, Pandeglang – SeranganPak Muti, salah satu petani di desa tersebut, menceritakan bahwa awalnya serangan keong ini menyebabkan penurunan hasil panen. "Kami sempat bingung bagaimana cara mengatasi hama keong ini tanpa merusak ekosistem, dan kami berharap bisa menghasilkan penghasilan baru dari situasi ini," ungkapnya.
Melalui diskusi dengan beberapa petani setempat, muncul ide inovatif untuk menjadikan keong sebagai pakan ikan lele. Keong yang sebelumnya dianggap sebagai musuh yang merugikan, kini dikumpulkan dan diolah menjadi pakan bergizi tinggi untuk lele mereka. "Ternyata, hama keong ini tidak terlalu buruk. Kami dapat menghemat biaya pakan sekaligus mengurangi populasi hama di sawah. Keong pun sangat baik untuk pertumbuhan lele," tambah Pak Muti, menjelaskan manfaat ganda dari pendekatan ini.
Dengan ide cemerlang ini, para petani tidak hanya berhasil mengatasi masalah hama keong, tetapi juga membuka peluang usaha baru. Ternak lele mereka berkembang dengan baik, menghasilkan tambahan pendapatan. "Sebelumnya, kami harus mengeluarkan biaya besar untuk pakan ikan. Sekarang, dengan menggunakan keong, biaya tersebut bisa ditekan, dan hasilnya lebih menguntungkan," jelas Pak Muti.
Program ini menunjukkan bagaimana kreativitas dan inovasi dapat mengubah tantangan menjadi peluang, memberikan harapan baru bagi para petani dalam menghadapi ancaman hama keong. Keberhasilan ini juga memberikan inspirasi bagi komunitas pertanian lainnya untuk menemukan solusi lokal terhadap masalah yang mereka hadapi. Dengan demikian, Desa Piniis tidak hanya bertahan dari serangan hama, tetapi juga berkembang lebih kuat dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H