Ada yang pernah bilang ke saya, kalau punya anak itu harus sabar dan punya banyak trik. Apalagi setiap Minggu perkembangan anak berubah, secara psikologi memang iya sih, setiap anak akan melewati tahap perkembangannya. Ada masa-masa dimana anak menjadi sangat menjengkelkan, kalau ini sih sudah pasti membuat orang tuanya belajar untuk lebih sabar.Â
Saat ini, Nadine, anak saya yang umurnya 2 tahun sedang berada ditahap perkembangan untuk meniru, marah, ingin tahu, sok tahu, ingin belajar untuk mandiri. Tentunya saya harus sabar menghadapi hal ini. Katanya sih ada masa dimana anak senang mandi, karena dia bisa main air, tapi ada juga masa anak susah untuk diajak mandi. Daaan saat ini saya sedang menghadapi masa dimana si Nadine susah diajak mandi. Tapi kalau sudah mandi susah diajak untuk berhenti. Tidak hanya itu, Nadine juga sudah bisa memilih baju mana yang mau dipakainya. Baju favoritnya pasti akan cuci kering pakai.Â
Tapi saya senang menghadapi hal ini kenapa? Ini artinya kognitif Nadine sudah berkembang dengan baik, emosinya juga begitu karena dia akan marah jika saya tidak memenuhi keinginannya dan juga akan senang jika saya bermain dengannya. Setiap anak pasti akan mengalami perkembangan yang berbeda-beda dan pastinya unik.Â
Sebagai orang tua harus memahami perkembangan yang dialami anak dan harus bijak dalam menyikapinya. Terpancing marah saat Nadine rewel sudah pasti, tapi saya belajar untuk mengendalikan dan memahaminya. Saya harus bisa mengontrol emosi saya dan juga emosi Nadine. Kalau Nadine nangis, keinginannya justru tidak saya penuhi, karena jika ini dipenuhi, hal ini akan menjadi "senjata" untuknya saat akan meminta sesuatu.
Biasanya yang saya lakukan adalah mengalihkan perhatiannya. Baiklah, sesuai dengan judul yang buat di atas, saya akan membagikan trik saya untuk mengajak Nadine mandi.
1. Mengajak mandi bareng
Dulu sih Nadine senang banget kalau aku bilang "yuk mandi bareng". Dia pasti jawab "yuk". Tapi aku sarankan kalau untuk mandi bareng ini harus yang sama jenis kelaminnya ya. Jadi kalau anak laki-laki mandinya sama ayahnya aja.Â
2. Mengajak bermain air
Ketika waktunya mandi tiba, saya akan mengajaknya untuk bermain air. Kata mandi tidak saya ucapkan, karena kalau saya ajak "mandi yuk" dia pasti jawab "nggak mau". Jadinya pemilihan katanya aku ganti dengan bermain air. Saat sudah di kamar mandi, aku sudah siapkan air hangat, gelas dan mangkok plastik. Kadang juga aku kasih pewarna makanan, jadilah airnya warna warni. Hal ini juga bisa dijadikan ajang untuk belajar mengenal warna. Biasanya dengan cara ini Nadine terlena dengangelas dan air di depannya. Aku tinggal siram saja badannya, kasih sabun dan keramas. Nadine jadi nggak sadar kalau dia sedang mandi.
3. Membawa mainan ke kamar mandi
Trik di atas cukup berhasil untuk beberapa hari, tapi ternyata Nadine pun bosan. Mulai berpikir lagi untuk cari cara yang lain. Yup..akhirnya ketemulah ide untuk bawa mainannya ke kamar mandi. Kadang bukan mainan sih yang dibawa, tapi plastik bening 1 kg and (biasanya sih untuk es batu). Dia akan isi plastik bening itu dengan air dan begitu seterusnya. Lagi-lagi perhatian Nadine teralihkan.