Mohon tunggu...
Swazta Priemahardika
Swazta Priemahardika Mohon Tunggu... lainnya -

Sering berhayal ketika minum kopi,..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Romansa Pohon Cinta

29 April 2015   22:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:32 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sambutlah rinduku kala hujan cumbui bumi
Ketika pucuk daun-daun riang menari
Memandangmu terkesima di kelopak senja
Takjub bertaut di ujung kedip mata

Bayangmu masih menggantung disana
Di sela-sela dahan bercabang rona jingga
Betapa akhirnya cinta membuahi harapan
Dekapnya hangat, peluknya menguatkan

Masih kupinta padamu sebuah waktu
Atas tumbuh kembangnya pohon cinta
Ketika akarnya menjalar riuhkan semesta
Merimbunnya teduhkan tunas suka cita

Masih kuharap di suatu masa
Tersemai indah aneka buah rasa
Mekar di kuncup-kuncup rindu
Aroma wanginya lembutkan kalbu

Kelak ketika pohon cinta menua
Dahan ranting rapuh, rimbun daun luruh
Usah gelisah kala akar mengering
Tunas muda kan tumbuh setia bersanding

Kebumen, 29 April 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun