Mohon tunggu...
Swazta Priemahardika
Swazta Priemahardika Mohon Tunggu... lainnya -

Sering berhayal ketika minum kopi,..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Romansa #3

14 Februari 2015   02:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:14 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bahkan,

sebentuk mimpi yang masih entah sekalipun,

Bakal kujadikan sandera jika memang kau meminta

Pun Bulan sabit yang tenggelam di wajahmu

Kupastikan utuh tergenapkan menjelma purnama

Jauh sebelum kau menginginkannya

Karena cukuplah bagiku melihatmu

bersanding kerlip kejora

Menjemput malam bertabur rona jingga

Karena tak akan kutagih nyanyi perih

Meski harus kutikam sendiri getir yang mengalir

Saat rindu membatu, bungkam tak bersuara

Padamu,

Romansa yang menggelorakan segenap cinta

Kusanjungkan harapan berlabuh utuh untuknya

Padamu,

Ruh yang menghidupkan sekeping hati dan jiwa

Segenggam doa kusemayamkan di singgasannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun