Mohon tunggu...
Swazta Priemahardika
Swazta Priemahardika Mohon Tunggu... lainnya -

Sering berhayal ketika minum kopi,..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Restu Bumi

23 April 2015   14:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:45 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semesta logika memagut lanskap senja
Mengharap restu bumi tercinta
Hayalku tersungkur di naluri purba
Di gugus mimpi,
Tak kutemu batas imaji

Di akhir segala yang kurunut
Satu demi satu gairah terjemput
Pernah sekali waktu begitu kupuja
Melenakan hatiku
Melumpuhkan hariku

Geliat hati tak semestinya begini
Derap langkah punguti jejak yang telah pergi
Dada membusung sombong
Melupa jiwa yang telah kosong

Di sempit nalar yang mendua
Bentang langit berselaput murung
Sembab mengurai airmata
Mengguyurku yang dekil di mataNya

Kebumen, 23 April 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun