Mohon tunggu...
Swazta Priemahardika
Swazta Priemahardika Mohon Tunggu... lainnya -

Sering berhayal ketika minum kopi,..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Nyanyian Sunyi di Ujung Musim

21 April 2015   17:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:49 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejengkal sepi kubenamkan malam ini
Biar mengendap pada hening, usai kau berpaling
Tapi malam tetap diam, bungkam
Semua tentangmu berjejal merangkai kenangan

Sungguh,
Kau bukan hanya seseorang yang singgah lalu pergi
Karena kau telah terkunci di sudut hati

Kau selayak sisa hujan di penghujung musim
Hanya menyapa sekejap saja
Tinggalkan basah di akhir jejaknya

Kutitipkan sepenggal ceritu itu padamu
Tak usah kau kenang
Biar kurejam sunyi yang kujelang

Mungkin aku kan merindumu,
Ketika sepi hadirkan sepenggal kisahmu
Mungkin juga kau pun begitu
Mengingatku sejenak, saat dia tak ada di sisimu

Kebumen, 21 April 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun