Mohon tunggu...
Swazta Priemahardika
Swazta Priemahardika Mohon Tunggu... lainnya -

Sering berhayal ketika minum kopi,..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita pun Bisa Selingkuh

6 Februari 2015   06:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:44 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebaris jejak kita

Yang tertinggal di ujung senja

Menari gelisah tembangkan lara

Setumpuk kata tak berarti apa-apa

Teramat sia-sia usai terbaca

Melunglai, menimbun nyeri di dada

Lihatlah, betapa waktu yang sekejap

akhirnya menjadi satu-satunya

yang (masih) layak kita tunggu

Sebab sepertinya, rindu kita

ternyata masih kerap lenyap

sebelum erat terdekap

Lalu, sempatkah terpikir olehmu

Untuk bersama selingkuhi waktu?

Kupastikan mau, kapan pun itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun