Mohon tunggu...
Swazta Priemahardika
Swazta Priemahardika Mohon Tunggu... lainnya -

Sering berhayal ketika minum kopi,..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Determinasi Rindu

4 Februari 2015   22:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:49 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada rindu memburam

Saat bayangmu melintas

pada kaca jendela,

usai turun hujan

Titik airnya jenuh, luruh

Membelah wajahmu tepat jadi dua

Cemburuku tersulut seketika,

entah pada siapa

Ada enggan bersemayam

Saat tanya membalik sapa

Kutaklukkan jika dan andaisaja

Berharap mungkin, meski tak yakin

Mataku mengatup, imaji terpancing liar

kulukis gairah di dinding kamar

Berpacu dan beradu pada titik cemas

Mengeja hasrat tak tertahan dan lepas

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun