Nomor Peserta 63
Pesonamu tersembunyi di balik tumpukan kata
Jejakmu terbaca, meski (masih) sulit kumakna
Jemarimu lincah menyusun miliaran aksara
Serasa tak habis tinta, menari di ujung pena
Imajimu terasah setajam pedang
Liar terpancar, menabuh genderang perang
Laksana Drupadi di padang Kurusetra
Menantang Bisma dengan busur gandewa di tangannya
Kaulah Dewi Kesunyian
Mencumbui kata di kelopak sepi malam
Mengurai aroma rasa tak bertuan
Menikam sekian perih yang menghujam di kenangan
Kaulah Dewi Kesunyian
Serangkum kisahmu lunglai, jiwamu terbantai
Akankah diammu tawarkan derita?
Sepasukan luka pun masih terbekap di kepala
Hapuskan saja semua, Dewi
Tawa riang pagi (masih) sedia menanti
Biarkan dia menggenggamu gapai Matahari
Sebelum Bulan mengajakmu singgahi malam (lagi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H