Mohon tunggu...
Pricillia Eka Lazar
Pricillia Eka Lazar Mohon Tunggu... -

Guidance Counseling- Sanata Dharma University

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Universitas Sanata Dharma Optimalkan Ekspresi Diri dengan PKM-M Sri Main Dokar

11 Juni 2015   19:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:06 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PKM-M “SRI MAIN DOKAR” merupakan akronim dari Program Kreativitas Mahasiswa yang berjudul Mewujudkan Ekspresi Diri dan Mengembangkan Keterampilan Sosialiasasi Melalui Dolanan Karo Teater. Masyarakat sasaran yang dituju oleh tim adalah anak-anak usia Sekolah Dasar di Desa Tambakbayan RW 03.

PKM ini berfokus dalam membantu anak-anak usia Sekolah Dasar di desa Tambakbayan yang mengalami krisis sosialiasasi dengan teman sebaya. Krisis sosialiasi yang dialami anak-anak usia Sekolah Dasar ini bersumber pada tidak adanya lahan bagi mereka untuk bermain. Mengingat desa Tambakbayan merupakan kawasan padat penduduk yang berada di kelilingi beberapa kampus besar. Selain itu, desa ini juga dipadati dengan warga pendatang baru yang membangun kos-kosan, warung, laundry, game net dll. Sehingga, dapat dikatakan kawasan ini adalah kawasan yang minim sarana bermain bagi anak, kecuali balai dusun. Balai dusun ini berada di tengah desa Tambakbayan yang menjadi satu-satunya lahan untuk bermain. Di balai dusun Tambkabayan ini juga menjadi tempat tim untuk melaksanakan kegiatan PKM di setiap minggunya.

Tim PKM-M “SRI MAIN DOKAR” yang beranggotakan 5 orang yang terdiri dari Fransisca Ade Karunia Putri (BK 2013), Okdarina Krisputranti (BK 2013), Yosep Yoga Pranata (BK 2013), Fransisca Gesta Cahyaningtyas (BK 2012), dan Daniel Dicky Laksitama (PGSD 2013) mencoba untuk membantu anak-anak usia Sekolah Dasar di desa ini dalam mewujudkan ekpresi diri dan mengembangkan keterampilan mereka dalam bersosialisasi dengan teman sebaya. Sarana yang digunakan oleh tim adalah melalui dolanan Jawa (permainan anak yang khas dari Jawa) dan teater. Mengapa dolanan Jawa ? Tim melihat bahwa dolanan Jawa memiliki banyak variasi permainan yang dapat membangun interaksi sosial antar individu, seperti permaian dakon, gobag sodhor, cublak-cublak suweng dll.

Selain itu, dalam dolanan Jawa jarang ditemui permainan yang dapat dilakukan secara sendiri, melainkan membutuhkan orang lain untuk dapat bermain bersama. Begitu juga dengan teater, tim melihat bahwa teater merupakan sarana yang dapat membantu individu dalam mengekspresikan dirinya kepada orang lain. Maka, melalui kegiatan PKM-M “SRI MAIN DOKAR” ini, tim berharap dapat membantu mewujudkan ekspresi diri serta dapat mengembangkan keterampilan anak-anak dalam bersosialisasi dengan teman sebaya secara tepat dan sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. PKM-M “SRI MAIN DOKAR” adalah PKM yang Bersahabat, Ceria, Semangat.

    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun