Pada teori Arrhenius asam di larutkan di dalam air dan berdisosiasi menghasilkan ion Hidrogen (H+) sebagai satu-satunya ion positif. Basa pada teori Arrhenius berdisosiasi dan menghasilkan ion hidroksil (OH-) sebagai satu-satunya ion negatif.
Pada teori Bronsted Lowry asam cenderung melepaskan proton (donor proton), sedangkan basa enderung untuk mengikat proton (akseptor proton).
Dalam titrasi asam-basa, indikator adalah zat yang memiliki perbedaan warna yang mencolok dalam medium asam dan basa. Salah satu indikator yang digunakan adalah fenolftalein, yang tidak berwarna dalam larutan asam dan berwarna merah muda pada larutan basa. (Chang, 2003 h.112)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H