Mohon tunggu...
Pricilia
Pricilia Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Anonim

A good head and a good heart are always a formidable combination - Nelson Mandela

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komunikasi Perkuat Mental Anak

1 Desember 2019   14:24 Diperbarui: 9 Desember 2019   07:51 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunikasi merupakan salah satu cara membentuk hubungan. Dalam keluarga komunikasi dapat membentuk hubungan antara anak dan orang tua. Akan tetapi masih banyak orang tua yang belum mengetahui pentingya komunikasi yang baik, terutama komunikasi antara orang tua dan anak. Banyak orang tua yang berpikir bahwa anak mereka hanya membutuhkan barang-barang atau hal yang baru.

Seperti halnya gadget dan elektronik terbaru lainnya. Orang tua lebih memilih menyelesaikan semuanya dengan uang, dan menganggap jika diberikan uang dan barang-barang tertentu, anak akan diam dan masalah selesai tanpa bertanya keinginan anak.

Terkadang seorang anak membutuhkan percakapan (sedikit komunikasi) untuk masalah yang ia hadapi. Dan yang biasa menjaddi jawaban orang tua untuk mengakhiri percakapan dengan anak adalah  "ayah dan ibu lagi sibuk sekarang". Itulah yang menjadi senjata orang tua saat ini agar tidak diganggu oleh anaknya.

Para orang tua tidak sadar bahwa kata-kata tersebut bisa saja melukai hati sang anak. Anak akan berpikir bahwa mereka tidak dipedulikan lagi, bahkan yang parahnya anak akan berpikir bahwa dia mungkin tidak diinginkan oleh orang tuanya. Pemikiran seperti itulah yang harus diwapadai oleh orang tua saat ini. Karena komunikasi dalam keluarga menjadi salah satu penentu perilaku anak.

Akhir-akhir ini kita sering dikejutkan dengan berita bunuh diri. Dan sebagian besar alasan bunuh diri adalah kurangnya kepedulian orang tua tentang masalah anak. Dari permasalahan anak disekolah hingga masalah percintaan. Dari kasus-kasus tersebut, orang tua seharusnya lebih memperhatikan perilaku dan permasalahan anak.

Tidak hanya sekedar memperhatikan, tetapi orang tua juga harus bisa menjadi solusi dari permasalahan anak. Mereka tidak harus meluangkan waktu berjam-jam untuk anak. Cukup dengan meluangkan waktu 15 menit untuk percakapan yang diisi dengan pertanyaan sederhana. Seperti menanyakan apa yang sudah dilakukannya hari ini, bagaimana hubungannya dengan teman sekolahnya dan pertanyaan sederhana lainnya. Dengan pertanyaan seperti itu orang tua dapat menumbuhkan pemikiran positif anak tentang orang tua mereka.

Maka sebaiknya, orang tua perlu tahu cara berkomunikasi yang baik terhadap anak. Yaitu dengan tidak menggunakan celaan dan hinaan, ataupun mengabaikannya. Dalam komunikasi dengan anak, orang tua tidak seharusnya menjadi pembicara yang unggul atau selalu ingin didengar. Tetapi, orang tua juga harus mendengarkan anak menyampaikan opini dan perasaannya.

Orang tua juga tidak seharusnya mengetahui setiap apa yang dilakukan sang anak, karena beberapa anak tidak nyaman jika orang tua mengetahui setiap apa yang dilakukannya. Jika ingin mengetahui apa yang dilakukan sang anak, cukup dengan bertanya tanpa memaksa dan berilah ia waktu jika tak ingin bercerita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun