Banyak orang beranggapan bahwa coklat bisa bikin gemuk. Darimana anggapan itu muncul? Padahal tentu saja banyak orang penikmat dan penyuka coklat, terutama wanita. Kelezatan coklat memang bisa bikin ketagihan. Namun kebanyakan dari mereka menganggap coklat dapat mengganggu program diet, menambah lemak, dan membuat gemuk, bahkan kegemukan. Sehingga sebisa mungkin coklat dihindari. Padahal menurut ahli nutrisi, coklat tidak menyebabkan gemuk, atau bahkan kegemukan. Karena sebenarnya pada dasarnya coklat mengandung lemak nabati yang tidak berpotensi menimbulkan timbunan lemak dalam tubuh. Hanya saja, coklat yang dijual di pasaran, kebanyakan lemak nabatinya sudah diambil karena mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi, karena dapat digunakan sebagai campuran obat, kosmetik, dan lain sebagainya. Lemak nabati itupun diganti dengan lemak hewani dan bahan-bahan tambahan untuk meningkatkan cita rasa, seperti susu, kacang-kacangan, minyak palem, dan sebagainya. Bahan-bahan inilah yang dapat membuat coklat menyumbang sejumlah kalori bila dikonsumsi. Namun sebanyak apapun seseorang mengonsumsi coklat, sebenarnya coklat tidak menyumbangkan peran yang cukup berarti terhadap masalah kegemukan. Kegemukan itu sendiri lebih karena gaya hidup dan pola makan, bukan karena konsumsi coklat yang banyak. Oleh karena itu, jika kebetulan seseorang yang mengalami kegemukan adalah seorang penggemar coklat, dapat dipastikan penyebab kegemukannya bukan karena coklat yang sering dikonsumsinya. Melainkan lebih karena pola makan yang dijalaninya selama ini. Selain adanya anggapan coklat dapat menyebabkan kegemukan, terdapat anggapan lain yang menyebutkan bahwa coklat dapat mempermudah munculnya jerawat. Belum ada penelitian mengenai hal tersebut. Namun yang jelas, jerawat muncul disebabkan oleh diantaranya produksi hormone saat menginjak masa remaja. Bagi penggemar coklat, sebaiknya jangan takut-takut untuk mengonsumsi….
