Mohon tunggu...
Priyono .
Priyono . Mohon Tunggu... karyawan swasta -

life is sharing the simple things

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

(Bukan) Kisah Umar dan Pemabuk

6 Juni 2012   03:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:21 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebelumnya, saya ingin katakan bahwa saya tidak mendapat sumber yang valid mengenai kisah yang akan saya sampaikan ini. Namun terlepas dari benar-tidaknya kisah ini, cukuplah kita ambil poinnya saja, ibrahnya saja. Mudah-mudahan berkenan.
==============================

Tersebutlah seorang laki-laki yang sangat alim dan ahli ibadah.

Namun di tempat laki-laki ini tinggal, ada sebuah pohon besar yang di-keramatkan. Hampir semua penduduk desa disitu menyembah-nyembah pohon besar tersebut.

Laki-laki itu kemudian bertekad untuk mengakhiri kemusyrikan tersebut. Maka berangkatlah ia menuju pohon besar tersebut sambil membawa sebuah kapak. Tujuannya jelas, menebang pohon tersebut.

Iblis yang mengetahui maksud laki-laki tersebut segera datang menghadang. Singkatnya terjadilah perkelahian antara laki-laki alim dengan sang iblis. Dan laki-laki alim menang. Iblis yang kalah dalam perkelahian itu memohon-mohon kepada si laki-laki alim tersebut agar tidak menebang pohon itu. Sebagai balasannya, Iblis akan memberikan untuk laki-laki itu sekeping uang emas, setiap hari. Laki-laki alim itu setuju, dan menyuruh Iblis pergi dari tempat itu.

Dan benarlah, sekarang, setiap pagi di bawah sajadah yang dipakainya untuk sholat selalu ada sekeping uang emas. Begitu setiap hari. Laki-laki alim itupun merasa sangat senang.

Namun beberapa hari kemudian, uang emas yang dijanjikan iblis tidak muncul, begitu juga hari berikutnya, dan hari berikutnya lagi. Laki-laki alim ini merasa kesal karena merasa ditipu iblis. Maka diapun segera mengambil kapaknya dan bermaksud menebang pohon besar yang dikeramatkan penduduk.

Iblis yang tahu maksud laki-laki itu kemudian menghadang. Dan terjadilah perkelahian lagi. Namun anehnya, kali ini laki-laki alim yang kalah oleh iblis.

Dengan heran ia bertanya kepada iblis, "Bagaimana kamu bisa mengalahkanku?"

Iblis dengan congkaknya menjawab, "Dulu, kamu berkelahi denganku karena Allah, namun hari ini kamu bertarung denganku karena sekeping uang emas. Karena itulah kamu kalah."

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun