Mohon tunggu...
Priyatno Nugroho
Priyatno Nugroho Mohon Tunggu... profesional -

Pembelajar di @pincoek_peduli | Pembelajar di @sgidompetdhuafa| simple | traveller | backpacker | pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Merantaulah...

8 Oktober 2012   23:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:03 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman

Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang

Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan

Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan

Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa

Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran

Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam

Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang

Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan

Imam Syafii...

Dua minggu sudah saya berada di kota hujan, Bogor. Program Sekolah Guru Indonesia-Dompet Dhuafa, membuatku untuk memutuskan meninggalkan aktivitas di tanah kelahiran, Bandung. Sebuah kota yang sangat dinamis dari segi informasi dan ilmu. Tanggal 30 Agustus 2012 saya mendapatkan email dari tim rekrutmen Sekolah Guru Indonesia bahwa saya lolos dan dapat melanjutkan ke proses selanjutnya yaitu registrasi menjadi mahasiswa Sekolah Guru Indonesia – Dompet Dhuafa, sebuah pendidikan non formal yang merekrut para lulusan S1 dari berbagai daerah untuk kemudian dididik menjadi seorang guru model.

Ada kata-kata dari Imam Syafii,


Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan

Ada benarnya juga kata-kata Imam Syafii di atas, saya meninggalkan kota Bandung dengan meninggalkan juga rekan-rekan seperjuangan disana. Namun Allah ternyata menambahkan kerabat dan kawan baru disini, dengan berbagai macam kekayaan kultur budayanya, dengan perbedaan kebiasaannya, namun hampir semua teman-teman baruku ini gak jauh sifatnya dengan teman-teman di Bandung. Bahkan yang membuat kaget ternyata ada beberapa yang kenal dengan temanku di tempat yang lain. Ah memang dunia itu sempit ternyata...

Ada lagi kata-kata penyemangat dari Imam Syafii,


Jika engkau tinggalkan tempat kelahiranmu, engkau akan menemui derajat yang mulia ditempat yang baru, dan engkau bagaikan emas sudah terangkat dari tempatnya. (Imam Syafi’i)

Semoga apa yang ku jalani ini dapat menjadi sebuah bekal yang nantinya bisa di panen di akhirat kelak, Amin...

Priyatno Nugroho

Bogor, 06:45:37 WIB

Paviliun 4

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun