Mohon tunggu...
Pri Hartini
Pri Hartini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Pengajar

Mahasiswa tingkat akhir di Universitas Singaperbangsa Karawang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Edukasi dan Pengembangan Mahasiswa Unsika Mengenai Aerator Elektrik Bertenaga Surya

2 Desember 2021   19:40 Diperbarui: 2 Desember 2021   19:54 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Karangsinom merupakan salah satu desa di Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sebagian warga memiliki mata pencaharian sebagai peternak dan petani.

“Warga Desa Karangsinom ini sebagian berprofesi sebagai petani budidaya ikan.” Ucap Deni, salah satu perangkat desa yang mewakili lurah Desa Karangsinom.

Dengan berlatarbelakang banyaknya petani budidaya ikan pada Desa Karangsinom, mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Singaperbangsa Karawang atau dikenal juga dengan sebutan Unsika, mencoba menyelesaikan beberapa permasalahan petani ikan, salah satunya adalah ketika musim kemarau datang.

“Saya memang ada kendala air, ada kekeringan ketika musim kemarau. Kurang lebih selama 3 bulan dalam 1 tahun.” Ucap Pak Ison, petani ikan emas dan nila di Desa Karangsinom.

Untuk mengatasi kekeringan tersebut, Pak Ison sebelumnya menggunakan aerator bertenag diesel. Aerator ini berfungsi meningkatkan kadar oksigen dalam air agar kebutuhan oksigen ikan tercukupi.

Melihat kendala yang dialami Pak Ison serta petani ikan lainnya dan potensi tenaga surya yang ada pada musim kemarau, mahasiswa KKN Unsika bersama dosen pembimbing lapangan mencoba menciptakan sebuah aerator bertenaga surya dan mengedukasi para petani ikan tentang alat tersebut. Pada alat ini, energi matahari diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan photovoltaic (PV) atau yang biasa disebut dengan sel surya. Sel surya akan mengirimkan energi listrik ke baterai, sehingga energi listrik dapat disimpan serta dapat digunakan oleh mesin aerator.

“Kalau ada aerator bertenaga surya, itu mungkin lebih membantu.” Ujar Pak Ison lagi setelah diedukasi mahasiswa KKN Unsika mengenai aerator listrik bertenaga surya.

“Dengan adanya mahasiswa KKN di Desa Karangsinom ini, saya cukup mengapresiasi karena petani yang ada di Desa Karangsinom ini menjadi lebih maju dan berkembang lagi wawasannya.” Tambah Pak Deni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun