Mohon tunggu...
Preti
Preti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menjadi orang sukses, orang kaya dan masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pandangan Masyarakat Terhadap Daging Ayam Segar Dan Daging Ayam Beku Menjadi Tantangan Industri Perunggasan Di Indonesia

23 Maret 2023   16:30 Diperbarui: 23 Maret 2023   16:42 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Industri perunggasan pada setiap tahun selalu mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan permintaan akan sumber protein hewani guna memenuhi kebutuhan pangan yang bergizi (Suharno, 2020). Daging ayam merupakan salah satu jenis produk hasil industri perunggasan yang disukai masyarakat Indonesia. Daging ayam memiliki harga yang terbilang murah jika dibandingkan dengan daging hewani lainnya seperti daging sapi. Harga yang murah membuat daging ayam menjadi pilihan makanan yang paling dicari untuk memenuhi kebutuhan protein sehari-hari, selain itu daging ayam juga memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat manfaat baik untuk kesehatan. Daging ayam potong yang sering dikonsumsi adalah daging ayam berjenis ayam broiler.

Menurut Adji (2022) populasi ayam broiler dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Jumlah daging ayam broiler yang melimpah mengakibatkan harganya murah dipasaran, terdapat solusi yang tepat untuk dilakukan yaitu dengan penyimpanan pada cool storage (daging beku). Beberapa produsen daging ayam pada saat ini menyediakan produk daging ayam frozen yang memiliki tujuan agar masyarakat menerima daging ayam yang dapat disimpan untuk waktu yang lebih lama daripada ayam segar. Daging ayam frozen sangat menguntukkan bagi produsen hal ini dikarenakan dapat dipasarkan pada saat penawaran rendah (terbatas) dan pada saat harganya tinggi daging frozen dapat digunakan mengatasi keterbatasan penawaran.

Warna daging ayam broiler segar yang disukai oleh konsumen adalah daging ayam broiler yang berwarna putih kekuningan. Hal ini didukung oleh Pratama et al. (2015) yang menyatakan bahwa warna daging yang baik adalah putih kekuningan. Sedangkan, warna yang tidak disukai oleh konsumen adalah warna daging putih atau pucat dan warna kuning. Warna kuning pada daging tidak disukai oleh konsumen karena mereka menganggap bahwa daging tersebut berasal dari ayam yang tidak sehat dan diberi bahan pewarna kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Tekstur daging ayam broiler yang disukai oleh konsumen adalah tekstur daging cukup lembek dan aroma daging ayam broiler yang disukai oleh konsumen adalah aroma daging cukup amis.

Adanya kecenderungan konsumsi daging ayam segar dibandingkan dengan ayam frozen menjadi sebuah tantangan besar bagi industri perunggasan untuk selalu mensosialisasi terkait perbedaan pandangan masyakarat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Suharno, B. (2020, July). Prospek Peternakan Di Era Normal Baru Pasca Pandemi Covid-19 (Sudut Pandang Media). In Prosiding Seminar Nasional Teknologi Agribisnis Peternakan (STAP) (Vol. 7, pp. 36-40).

Adji, F. S. (2022). Pengaruh Lokasi, Harga dan Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian pada Ayam Potong Chicken Family (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Pratama,I.G.W., K.W. Sukanatadan., Parimartha. 2015. Analisis preferensi konsumen dalam membeli daging ayam broiler di pasar tradisional Kota Denpasar. Journal of Tropical Animal Science 3 (3) : 549-560.

Penulis Preti (2010701093) dan Pandu Arya Java (2010701001)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun