Mohon tunggu...
Presty Wulandari
Presty Wulandari Mohon Tunggu... -

Perempuan biasa yang ingin lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain........

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat Logika Tak Mampu Bicara

30 Agustus 2012   16:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:07 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awalnya begitu indah.......

begitu cantik, begitu syahdu

di mana bulan bersinar lebih terang

angin bertiup lembut

dan waktu seakan terhenti

saat hadirmu disini

membuat terlena dan terlupa

saat logika tak lagi bicara

saat hati pun seakan membisu

entah apa entah apa yang membuat langkah ini

tertuju padamu,

bibir ini tak bosan menyebut namamu

mata ini tak ingin lepas dari wajahmu

merasakan kehangatanmu

merasakan desah nafasmu

bagai angin surgawi yang bertiup lembut ditelingaku

ah...tak ada yang tercela

seakan semua sempurna

seakan keindahan dunia pun tak mampu mengalahkannya

.............saat waktu berganti

dan masa berlalu

satu persatu terungkap tirai yang menutupi wajahmu

saat ternyata kau tak seindah rembulan

kau tak seterang matahari

saat kecewa itu mulai menghampiri

siang pun terasa gelap

nyala lilin yang tak berdaya yang kupersembahkan untukmu

kau balas dengan amukan badai yang menghancurkan semua

sakit.....perih.... terasa....

kau tak pernah tau begitu beratnya...

begitu susahnya ku jaga nyala lilin di tengah malammu yang dingin

aku bertahan...

aku tetap bertahan...

dan kini aku hancur...tapi ku tetap bertahan untukmu

meski kau tak pernah menyadarinya

saat semua pengorbanan tak ada artinya di matamu

saat semua rasa kau anggap mati

saat nuranimu pun seakan hilang

sepertinya kau bukan manusia

kau hanya patung yang bernyawa

tanpa hati....tanpa rasa

semoga lilin kecilku masih bisa nyala lagi

semoga aku masih bisa bangkit kembali...

semoga malamku indah lagi.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun