Mohon tunggu...
Shankara Dama
Shankara Dama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Never ending spirit

"Semangatku tidak pernah berakhir "

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Gaun Merah di Malam Kematian Royani

20 Juli 2023   21:27 Diperbarui: 20 Juli 2023   21:43 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dosakah kau sudah berani keluar di malam ini?" bisik Wanita Bergaun Merah dengan suara serak yang menusuk tulang.

Maya merasa ketakutan tak terkendali, namun ia mencoba mengumpulkan keberanian terakhirnya. "Siapa...siapa dirimu?" tanyanya dengan suara gemetar.

Wanita Bergaun Merah itu mengangkat tangan lentiknya dan menyibakkan rambut panjangnya, memperlihatkan wajah yang rusak dan penuh dendam. "Royani..., aku adalah arwah yang dilupakan, yang mencari balas dendam atas kematian yang tak adil!!!" ucapnya dengan suara serak.

Dengan cengkeraman yang semakin kuat, Maya merasa nyawanya hampir tercabut. Dia mencoba berteriak, tetapi suaranya mati terbawa angin malam.

"Sekarang, kau akan merasakan penderitaan yang kualami" kata Wanita Bergaun Merah itu sambil menatap mata Maya dengan penuh kebencian.

Namun, tiba-tiba kabut tebal semburat berhamburan di sekeliling ruang belakang, dan dari bayangannya muncul cahaya yang menyilaukan. Maya melihat Pak dhe Nurwan berdiri di belakang Wanita Berjubah Merah.  Cahaya suci  itu mencegahnya mendekati Maya lebih jauh.

"Pergilah, arwah jahat!!!" bentak Pak dhe Nurwan dengan suara tegas.

Wanita Bergaun Merah menggeram, tetapi dia tidak berani menantang kehadiran Pak dhe Nurwan dengan cahaya yang semakin terang.  Royani lenyap ke dalam kabut dan meninggalkan Maya dalam keadaan gemetar.

Pak dhe Nurwan kemudian membantu Maya bangkit, dan mereka berdua kembali di suasana rumah yang tenang tanpa kabut. Maya menemukan kesadaran akan bahaya yang sesungguhnya, dan dia berterimakasih kepada Pak dhe Nurwan karena telah menyelamatkannya.

Sejak malam itu, Maya memutuskan untuk tidak meremehkan legenda atau keepercayaan orang lain.  Dia belajar untuk menghormati keahlian leluhur dan menjaga keseimbangan alam.  Namun, kisah "Gaun Merah di Malam Kematian Royani" tetap hidup di hati penduduk desa, mengingatkan mereka akan kekuatan tak terlihat yang ada di dunia nyata ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun