Mohon tunggu...
ITERA Press
ITERA Press Mohon Tunggu... Lainnya - Admin

Institut Teknologi Sumatera Press

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dorong Peningkatan Publikasi Buku, ITERA Press Rutin Adakan Seminar & Pelatihan

11 November 2024   09:57 Diperbarui: 11 November 2024   10:13 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harits Setyawan dalam seminar "Strategi Meminimalisir Kemungkinan Buku Tidak Memperoleh ISBN". Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

Jumat, 08 November 2024, Itera Press mengadakan seminar daring dengan tema "Strategi Meminimalisir Kemungkinan Buku Tidak Memperoleh ISBN" dengan narasumber Harits Setyawan dan "Cara Mudah Menulis Buku Fiksi & Non Fiksi" dengan narasumber Doni Alfaruqy. Seminar-seminar tersebut diperuntukan tidak hanya untuk civitas akademika Itera tetapi juga masyarakat umum di seluruh Indonesia. Informasi seminar dan link zoom dibagikan melalui grup Facebook, WhatsApp, dan Telegram seperti Asosiasi Dosen Muda Indonesia (ADMI), Penulis Buku Indonesia (BPI), Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi (FKPT), dan grup-grup lainnya agar dapat diakses oleh siapapun yang tertarik pada bidang penulisan buku. Secara keseluruhan, terdapat 143 peserta yang mengikuti seminar-seminar tersebut. Seminar dengan pemateri Harits Setyawan diadakan pukul 10.00-11.30. Pada kesempatan itu, Harits menyampaikan pengalaman-pengalaman tentang permintaaan revisi dari reviewer buku Perpusnas RI terhadap buku-buku yang diajukan oleh Itera Press, diantaranya yaitu kekeliruan-kekeliruan dalam kelengkapan berkas, keseragaman istilah & penulisan judul, penggunaan logo, surat pernyataan keaslian karya, daftar isi & nomor halaman, serta biografi/ autobiografi penulis. Melalui pemaparan materi tersebut, diharapkan kekeliruan-kekeliruan yang sama tidak terulang kembali sehingga proses permohonan ISBN buku dapat berjalan dengan lancar.

Lebih lanjut lagi, Harits juga menyampaikan calon-calon penulis muda, termasuk dirinya di masa lalu sering tidak merasa percaya diri sehingga menunda untuk menerbitkan karya-karya mereka. Hal tersebut justru dapat berdampak buruk, seperti menghambat produktivitas dan menyulitkan penulis untuk dikenal oleh masyarakat luas. Padahal, menerbitkan buku adalah kunci utama untuk meraih kesuksesan bagi penulis dan tidak seperti artikel di jurnal ilmiah, buku dapat terus disempurnakan melalui edisi-edisi berikutnya. Oleh sebab itu, rasa tidak percaya diri harus dibuang jauh-jauh. Kemudian agar tingkat kesulitan tidak terlalu berat, calon-calon penulis muda juga dapat memulai dengan menulis buku-buku fiksi yang berisi cerpen, puisi, pantun, atau pengalaman pribadi yang disamarkan. Tidak sedikit film terlaris di dunia yang berhasil menarik jutaan penonton diangkat dari kisah-kisah fiksi. Dengan demikian, kita tidak bisa memandang sebelah mata buku-buku fiksi. Harits menutup pemaparan materi dengan kata-kata motivasi untuk para peserta, "Pengetahuan yang tidak disampaikan hanya akan bertahan sepanjang usia kita, pengetahuan yang disampaikan secara lisan hanya akan bertahan selama ada yang mengingatnya, tetapi pengetahuan yang kita sampaikan melalui tulisan akan bertahan dari satu generasi ke generasi berikutnya, bahkan ketika kita sudah tiada".

Doni Alfaruqy dalam seminar
Doni Alfaruqy dalam seminar "Cara Mudah Menulis Buku Fiksi & Non Fiksi". Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

Sementara itu, seminar dengan pemateri Doni Alfaruqy diadakan pukul 15.00-16.30. Doni menyampaikan tentang tips menulis buku fiksi dan non fiksi yang dapat dimulai dengan hal yang sederhana, misal memulai dari bidang yang dikuasai oleh penulis untuk buku non fiksi dan untuk buku fiksi bisa dibuat plot atau alur cerita yang menarik berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis. Pada sesi tanya jawab, salah satu peserta bertanya terkait cara menjaga motivasi menulis buku dikala terjadi kejenuhan dalam menulis. Terkait hal ini, narasumber sangat menekankan pentingnya rehat sejenak dari aktivitas menulis dan melakukan hobi atau olahraga ringan untuk membuat pikiran agar segar kembali, setelah itu, lanjutkan Kembali aktivitas menulis sesuai dengan target yang telah dibuat.

Sejak berdiri di tahun 2020 hingga saat ini, Itera Press rutin mengadakan seminar dan pelatihan, baik yang diinisiasi oleh tim Itera Press maupun yang diinisiasi oleh pihak lain. Di kampus Itera, mahasiswa-mahasiswi Arsitektur telah selama 3 tahun berturut-turut mengundang pemateri dari Itera Press untuk melakukan pelatihan dalam menyusun buku Panipahan Mengarungi Laut, Menapak Jejak Suku Mentawai, dan Nusaantara 4.0, 2024. Selain itu, tim Itera Press juga pernah menjadi pemateri dalam seminar "Pelatihan Penulisan Buku Ajar & Talkshow How to Avoid Predatory Journal" yang diselenggarakan oleh LPPM Itera dengan pemateri dari 3 kampus: Itera, Unila, dan ITB. Di luar kampus Itera, tim Itera Press juga pernah diundang sebagai narasumber dalam acara-acara yang diadakan bersama Radio RRI Pro 2 Lampung dengan topik "Regulasi Hak Cipta", Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Press dengan topik "Penerbit sebagai Unit Penunjang Akademik", dan Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) Universitas Lampung dengan topik "Pengelolaan Penerbitan Buku di Kampus" yang rencananya akan diadakan pada tanggal 18 November 2024 nanti.

Source: https://press.itera.ac.id/dorong-peningkatan-publikasi-buku-itera-press-rutin-adakan-seminar-pelatihan/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun