Mohon tunggu...
ITERA Press
ITERA Press Mohon Tunggu... Lainnya - Admin

Institut Teknologi Sumatera Press

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Panipahan, Akulturasi Budaya Melayu dan Tionghoa dalam Arsitektur

30 September 2023   07:46 Diperbarui: 2 Oktober 2023   07:27 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harits Setyawan dalam Acara Bedah Buku NUSAANTARA 2022 "Panipahan Mengarungi Laut". Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

Panipahan Mengarungi Laut merupakan buku karya Tim Ekskursi NUSAANTARA 2022. Buku ini mengangkat Arsitektur Vernakular yang ada di Panipahan, sebuah kepenghuluan yang berada di Provinsi Riau, di mana terdapat dua budaya yang sangat kental, yaitu budaya Melayu dan budaya Tionghoa. 

Arsitektur Vernakular itu sendiri merupakan kebiasaan masyarakat lokal yang dilestarikan keberlangsungannya dalam bentuk bangunan hunian. Pembaca dapat menemukan informasi tentang arsitektur yang dipengaruhi oleh budaya masyarakat Melayu dalam membentuk bangunan hunian dan arsitektur yang dipengaruhi oleh budaya masyarakat Tionghoa dalam membentuk bangunan hunian, serta akulturasi yang terjadi di dalam bidang arsitektur sebagai akibat dari adanya interaksi kedua masyarakat tersebut. 

Harits Setyawan dalam Acara Bedah Buku NUSAANTARA 2022
Harits Setyawan dalam Acara Bedah Buku NUSAANTARA 2022 "Panipahan Mengarungi Laut". Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

"Jika diibaratkan seperti olahraga tinju, buku ini merupakan buku kelas berat. Artinya, tidak akan selesai hanya dengan duduk di depan laptop dan menuangkan apa yang ada di kepala kita. Memerlukan pengorbanan tenaga, waktu, dan biaya yang tidak sedikit, serta pastinya tidak semua orang bisa membuatnya. Saya sangat mengapresiasi semangat rekan-rekan mahasiswa program studi Arsitektur ITERA. Walaupun masih muda-muda, sudah mampu membuat buku seperti ini. Hal ini merupakan pencapaian yang sangat luar biasa.”, terang Harits Setyawan. 

Topik yang diangkat di dalam buku ini tidak biasa. Masih sangat jarang sekali penulis mengangkat topik tentang arsitektur vernakular yang ada di wilayah Indonesia, terutama di Pulau Sumatera. Oleh karena itu, buku ini berpotensi besar menjadi buku yang akan dijadikan rujukan oleh penulis-penulis berikutnya. Selain itu, buku ini juga secara tidak langsung mempromosikan kekayaan budaya dalam bentuk arsitektur yang ada di Sumatera kepada dunia sehingga akan membawa dampak positif terhadap daerah yang arsitektur vernakularnya diangkat di dalam buku ini. 

This article was reposted from: https://press.itera.ac.id/bedah-buku-nusantara-2022-panipahan-mengarungi-laut/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun