Mohon tunggu...
Wage Rudlof Gunarto
Wage Rudlof Gunarto Mohon Tunggu... Konsultan - Penyuka tempe

Penyuka Dan brown,||pengagum Sidharta mukerje|>,infectious diseases tisu |🕊twitter@sinjahreem,||pemerhati lelembut.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Duhai Pagi, Nasibmu Kini

28 Maret 2022   17:04 Diperbarui: 28 Maret 2022   17:14 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kopi sore ini pahit sekali

Tak dengar kabar,wahai pualam

Gula yang di tuangkan

Tak merubah pekat kerinduan

Hembusan meyuap kabar

Derap derap delman  menghenyak lamunan

Sirine damkar alram perindu meronta

Belum jua reda,hujanpun datang

Semakin dalam jauh ke relung jiwA

Buluh perindu itu menamparku

Ujungnya tak tajam,tapi menyakitkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun