Mohon tunggu...
Wage Rudlof Gunarto
Wage Rudlof Gunarto Mohon Tunggu... Konsultan - Penyuka tempe

Penyuka Dan brown,||pengagum Sidharta mukerje|>,infectious diseases tisu |🕊twitter@sinjahreem,||pemerhati lelembut.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lupus

16 Maret 2022   23:13 Diperbarui: 16 Maret 2022   23:19 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bukan takdir Tuhan

Yang Baik hati

Kicau flamboyan 

Jalan bergandengan

Tulang sungsum tak putus asa

Memproduksi sel2 darah 

Kudekap erat kelebihan muatan

Putus asa segala impian

Ingin ku lukai diri ini

Andai aku Tau 

Indah cobaanMU

Bahwa aku pengecut

Juga merabamu,tapi aku

Takut ucapkan keraguan

Tulang Sungsum yang baru

Tolong mengertilah

Maaf pintaku,maaf...

Tak semua mampu menerima cobaMU

Motifasi hanyalah fantasi

Kini tersimpan di hati

Mampu menjalani hari

Soal hati,pasti bersinar binar

Di hari yang lain

Senyum manisMU kekasih 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun