Mohon tunggu...
Ticklas Babua Hodja
Ticklas Babua Hodja Mohon Tunggu... Konsultan - Petani/Buruh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Life is choise

Selanjutnya

Tutup

Diary

Titik Nol || Makna Sebuah Pertemuan

31 Mei 2021   16:52 Diperbarui: 31 Mei 2021   17:26 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PP GMKI : Fawer Full Fander Sihite. Kabid HI-dokpri

Jailolo-Pertemuan singkat berhasil membuka khazanah berpikir ketika nama seorang Fawer Full Fander Sihite selaku Ketua Bidang Hubungan Internasional, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia menginjakkan kaki di bumi "Jiko Ma Kolano, Jailolo". Meskipun Pertemuan adalah bentuk kata kerja menuju perpisahan, namun kedatangan beliau merupakan bagian dari jalan menuju ilmu pengetahuan. Selain mengantongi program yang di usung dari Pengurus Pusat GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), beberapa tetesan pengetahuan berhasil di transfernya melalui ruang-ruang dialektika. 

"Dengan Pengetahuan, Keraguan Tumbuh. Johann-Wolfgang Von Goethe". Itulah makna yang bisa diserap dari pemikiran imajiner Fawer Full Fander Sihite melalui pendekatan pemikiran Johann. Landasan berpikir yang sering dipakai dalam perdebatan diskusi adalah "Terminologi-Analatik Kritis". Pendekatan emosional berbasis ilmu pengetahuan berhasil melahirkan fragmen tentang pemaknaan diri, mengenal diri, dan pengembangan diri. Literatur yang banyak melahirkan premis dasar disaat beliau diberikan kesempatan untuk menyampaikan bobot-bebet "Trasformasional dan Transaksional" lewat diskusi internal organisasi.

Daya pikir dengan fondasi berpikir filsafat secara perlahan memicu semangat untuk tetap bernalar. Eksplorasi dan eksploitasi pikiran secara jahil saya memfilter nya. Retorika ilmiah yang dibangun secara kasat mata berhasil menarik para pengejar ilmu pengetahuan. Secara teoritis, saya memposisikan diri sebagai investor yang sedang berinvestasi didalam hukum penawaran dan permintaan lewat konjungsi pikirannya. Meskipun sedikit jahil, namun rekonstruksi yang dikemasnya, memaksa saya untuk tetap menggerutu dan memahaminya.

Saya meyakini bahwa, dengan daya pikir yang besar namun tidak mampu untuk dimanfaatkannya, itu hanyalah pertemuan yang semu. Konklusinya, kita sebagai tuan rumah atau secara teoritis adalah investor, maka kita harus mampu melakukan pemanfaatan atas manifesto politik nya. 

Penggunaan frasa menjadi nilai tambah bagi pendengar sebagai nutrisi mengembangkan potensial yang ada didalam dirinya. Selamat datang objek vital, selamat tinggal pikiran fatal.

Terimakasih PP GMKI, Kabid HI, Fawer Full Fander Sihite. Kedatanganmu adalah Ilmu.

Salam.!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun