Mohon tunggu...
Bertho Mulwiennoer
Bertho Mulwiennoer Mohon Tunggu... wiraswasta -

Blogger, penerjemah Wikipedia Indonesia, salah satu pendiri dan admin akun Twitter @RepublikF1. Blog Wordpress: http://republikformula1.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Memahami Format Chase for the Sprint Cup di NASCAR

25 September 2016   14:29 Diperbarui: 26 September 2016   09:25 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jimmie Johnson (foto Fox Sports)

Chase for the Cup (sebelumnya bernama Chase for the Championship) adalah sebuah bentuk penentuan pemenang kejuaraan yang diterapkan di ajang NASCAR Seri Piala. Dalam format asli yang diperkenalkan di musim 2004, 10 pembalap yang meraih kemenangan terbanyak atau poin tertinggi yang dihitung dari klasemen selama 26 lomba awal bersaing untuk memperebutkan gelar juara umum NASCAR. Format ini kemudian berubah sesuai penyesuaian di musim-musim selanjutnya. Pembalap yang masuk Chase meningkat menjadi 12 pembalap di rentang waktu 2007-2013 dan 16 pembalap mulai musim 2014. Pengecualian terjadi di musim 2013 saat ada 13 pembalap yang lolos ke Chase sebagai dampak Skandal Spingate.

Posisi penentuan Chase didasarkan pada jumlah kemenangan pembalap, jadi meskipun pembalap X bisa berada di puncak klasemen dalam 26 balapan reguler Seri Piala namun jumlah kemenangan lombanya sedikit ia akan berada di posisi di bawah pembalap yang mengantungi jumlah kemenangan terbanyak dari 26 lomba tersebut.

Format kejuaraan Chase mulai diperkenalkan di NASCAR Seri Piala Nextel musim 2004, sebagai respon atas kemenangan Matt Kenseth di musim 2003 yang hanya berbekal satu kemenangan lomba saja (plus konsistensi semusim berjalan) yang dirasa tidak adil dan kurang bagus bagi fans dan rating televisi yang berbanding kontras dengan Ryan Newman yang saat itu berhasil memenangi delapan lomba tapi gagal jadi juara karena faktor kesialan dan masalah teknis. Singkatnya dengan format Chase ini NASCAR mementingkan unsur kemenangan lomba dalam prosedur perjalanan pembalap dalam merebut gelar juara musim.

Terhitung mulai musim 2016, format Chase juga diperkenalkan dan di pakai di dua seri NASCAR lainnya yaitu Seri Xfinity dan Seri Truk.

PROSES SEEDING:
Untuk prosedur Chase di Seri Piala, masing-masing dari 16 pembalap yang memenuhi syarat untuk Chase akan memulai dengan 2000 poin, ditambah tiga poin untuk setiap kemenangan di musim reguler diperoleh selama 26 lomba. Setelah poin bonus untuk menang ditambahkan klasemen diurut ulang sesuai poin terakhir yang diperoleh dan dijumlahkan

PROSES PUTARAN
Babak 16 Besar: 16 pembalap yang lolos Chase akan mengawali persaingan di Chicagoland Speedway, New Hampshire Motor Speedway dan Dover International Speedway untuk 12 tempat yang tersedia di babak berikutnya (Babak 12 Besar). Kemenangan di salah satu dari tiga lomba akan menjamin posisi lolos ke babak berikutnya. Sisa jatah lolos ke Babak 12 Besar akan ditentukan oleh urutan poin di tiga balapan tersebut. Setelah babak ini selesai, setiap poin pembalap yang lolos ke 12 Besar akan direset menjadi 3000 poin.

Catatan poin: Bonus poin untuk lap yang dipimpin masih akan diberikan di 16 Besar, 12 Besar dan 8 Besar. Namun untuk babak Final Kejuaraan NASCAR Seri Piala, empat pembalap yang lolos akan memulai balapan dengan poin yang sama dan tidak akan ada poin bonus untuk lap memimpin, dll.

Tiebreak: Jika misalnya posisi para pembalap setelah tiga lomba mengalami tiebreak, hanya tiga balapan dalam Babak 16 Besar yang dihitung untuk dijadikan klausul kelolosan ke babak selanjutnya. Menang dan finis di musim reguler tidak dihitung. Jadi (misalnya) sembilan pembalap yang tidak menang di tiga lomba awal akan diambil hasil terbaik untuk penentuan lolos menemani tiga pembalap yang sudah mengunci posisi lolos karena sudah berhasil menang lomba. Prosedur yang dihitung dari posisi finis kedua, ketiga, keempat, dst. Jika dua pembalap memiliki posisi finis yang sama persis di tiga lomba misalnya, maka tiebreak akan diberikan sesuai posisi siapa yang lebih dulu mencetak posisi finis terbaik di tiga lomba berjalan.

Babak 12 Besar: 12 pembalap yang lolos dari Babak 16 Besar akan memulai pertarungan di Charlotte Motor Speedway, Kansas Speedway dan Talladega Superspeedway untuk delapan tempat yang tersedia di babak berikutnya (Babak 8 Besar). Kemenangan di salah satu dari tiga lomba akan menjamin posisi lolos ke babak berikutnya. Sisa jatah lolos ke Babak 8 Besar akan ditentukan oleh urutan poin di tiga balapan tersebut. Setelah babak ini selesai, setiap poin pembalap yang lolos ke 8 Besar akan direset menjadi 4000 poin.

Tiebreak: Jika misalnya posisi para pembalap setelah tiga lomba mengalami tiebreak, hanya tiga balapan dalam Babak 12 Besar yang dihitung untuk dijadikan klausul kelolosan ke babak selanjutnya. Menang dan finis di musim reguler tidak dihitung. Jadi (misalnya) sembilan pembalap yang tidak menang di tiga lomba akan diambil hasil terbaik untuk penentuan lolos menemani tiga pembalap yang sudah mengunci posisi lolos karena sudah berhasil menang lomba. Prosedur yang dihitung dari posisi finis kedua, ketiga, keempat, dst. Jika dua pembalap memiliki posisi finis yang sama persis di tiga lomba misalnya, maka tiebreak akan diberikan sesuai posisi siapa yang lebih dulu mencetak posisi finis terbaik di tiga lomba berjalan.

Babak 8 Besar: 8 pembalap yang lolos dari Babak 16 Besar akan memulai pertarungan di Martinsville Speedway, Texas Motor Speedway dan Phoenix International Raceway untuk empat tempat yang tersedia di Final Kejuaraan NASCAR Seri Piala. Kemenangan di salah satu dari tiga lomba akan menjamin posisi lolos ke babak berikutnya. Sisa jatah lolos ke Babak Final akan ditentukan oleh urutan poin di tiga balapan tersebut. Setelah babak ini selesai, setiap poin pembalap yang lolos ke 8 Besar akan direset menjadi 5000 poin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun