Mohon tunggu...
PRENGKI SADIKI
PRENGKI SADIKI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hobi main bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cara Petani Mengelola Lahan Pertanian dengan Kearifan Lokal di Pedesaan

14 Februari 2024   14:08 Diperbarui: 14 Februari 2024   14:10 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sember foto:lampost

Dala, pertanian konvesional petani memaksa tanaman tumbuh dan menghasilkan hasil panen yang melimapah.Sedangkan kearipan  lokal dibidang pertanian yang telah di praktekan Nenek moyang kita adalah selaras dengan alam.

Kepala seksi memberi metode dan informasi penyuluhan pertanian,dinas pertanian (Distan),Kabupaten Landak mengatakan kearipan lokal mengajarkan bahwa tanah tanah membutuhkan waktu untuk memulihkan kembali unsur hatra dengan bahan-bahan organik sebelum proses penanaman kembali di lakukan.

Untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah hasus di lakukan secara selaras dengan alam dan inilah pertanian berkelanjutan yang berpijak pada kearipan lokal,dalam pertanian yang sebelumnya berkembang sebagai sistem kepercayaan yang berdampak pada konserpasi lingkukan dan mengakar dengan penghormatan kepada sesuatu yang di yakini,memiliki kekuatan untu menjaga alam.

Kearipan lokal dalam pertanian selain membentuk sistem religi,juga membanguan pengetahuan lokal yang dapat di ambil pelajarannya secara pilosofis dan pragamatis.

Dengan itulah harmonisasi rantai sosial,ekonomi dan lingkukan terjaga.Namun,ekosistem kearipan lokal dalam pertanian ini seakan termarginalkan dan terkesan jauh dari perkembanga ternologi digital selama petani beroroentasi pada produktipitas hasil panen tapi tidak mengindahkan kelestarian tanah yang di olah.

Kearipan lokal dan teknologi digital dapat saling mengakomodasi.Dengan itu,ide serta inovasi untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan dan tersosialisasikan secara optimal ke petani.

Sumber daya alam yang melimpah tidak akan ada artinya apabila tidak di kelola denga pengetahuan.pada hakekatnya pemerintah sudah memberi peliang bagi petani dan tergantung petani bagaimana dapat memanfaatkan peluang itu dengan merubah pragdikma berpikir demi kepentingan petani itu sendiri terutama dalam memenuhi kehidupan dan peningkatan,kesejahteraan.

Teknologi pertanian yang ramah lingkungan serta sesuai dengan teknologi tepat guna akan memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat dan itu di kembangkan sebagai respon efektifitas untuk peningkatan produksi atas dasar permintaan pasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun