Mohon tunggu...
Si Preman Pram
Si Preman Pram Mohon Tunggu... -

call me pram, menempuh jalan kemandirian, jalan entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Money

Admin Kompasiana Payah dan Tidak Kompeten

12 Oktober 2012   07:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:54 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saya tidak paham kenapa group admin sepayah ini masih dipertahankan keberadaannya, apa founder tidak bisa cari admin yang lebih bagus?  Masalah teknis berlangsung berhari-hari tidak kunjung diselesaikan dan sekarang Kompasiana down berjam-jam tidak jelas nasibnya. Dashboard susah diakses berkali-kali dalam beberapa hari. Petunjuk waktu error juga tidak kunjung diperbaiki (baru tadi malam mulai normal). Sebetulnya sedang apa admin sekarang ini? Dugaan saya:

1. Sibuk dengan proyek Kompasiana Regional yang baru. Padahal ini tidak jelas efektivitasnya dalam menyelesaikan masalah-masalah mendesak Kompasiana saat ini, seperti, pengunjung yang membeludak, jumlah posting sangat banyak sehingga sistem dan layout yang ada sudah tidak cocok lagi. Ketimbang bikin Kompasiana Regional, menurut saya lebih baik fokus di masalah2 yang sedang ada dulu. Admin tidak mungkin memahami masalah value bagi kompasianer (jumlah klik, jumlah pembaca, lama tayang, dst). Founder harusnya paham.

2. Persiapan masuknya iklan-iklan besar seperti BK tempo hari yang terasa mengganggu dan bikin berantakan Kompasiana. Iklan tersebut bisa jadi ikut andil dalam mengacaukan dashboard dan Kompasiana secara umum (secara teknis). Artinya Kompasiana bisa jadi belum siap dalam menerima iklan-iklan, sehingga sekarang mereka para admin sedang berkutat dan fokus pada masalah ini. Akibatnya, konten tidak terurus dengan baik. Pemilihan HL, TA, dan ter-ter kacau balau.

3. Tenaga admin mepet, kemampuan juga mepet. Terbukti menyelesaikan kasus2 teknis sederhana (dugaan saya) bisa berlarut-larut. Apa induknya (kompas) tidak membantu? Momentum pertumbuhan tidak selalu mau menunggu. Jika kasus seperti ini berlangsung terus menerus, khawatirnya, Kompasiana mengalami gagal tumbuh, kehilangan momentum pertumbuhan yang baik karena berkutat pada masalah teknis remeh temeh.  Apa tidak bisa nambah jumlah tenaga IT nya? tenaga Admin yang lebih capable dari segi teknis dan konten? Banyak tulisan bagus lewat begitu saja. Tulisan tidak penting nongkrong lama sekali baik di HL maupun di trending (mohon maaf jika kasar).

Sudah, cukup tiga point saja. Harapan saya konsep Kompasiana ini diperjelas dan diperkuat. Jangan biarkan admin-admin ini berjalan tanpa arah tanpa strategi yang jelas tentang arah ke depan Kompasiana. Coba sekarang perhatikan satu posting itu cuma nongkrong sangat sebentar di highlight. Bahkan yang tidak lewat highlight bisa jadi cuma lewat 4-5 menit sudah hilang dari peredaran. Kolom ter-ter cuma dikuasai orang-orang itu saja karena faktor perkoncoan dan tahu posting tengah malam punya peluang lebih besar buat masuk kolom ter-ter. Ini semua menurut saya jadi masalah, jika tidak disadari sebagai masalah, sy khawatir akan jadi masalah lebih besar dikemudian hari. Terimakasih dan mohon maaf atas kata-katanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun