Mohon tunggu...
Preman Pasar
Preman Pasar Mohon Tunggu... -

I want to tell her that I love her a lot, But I gotta get a belly full of wine. -The Beatles-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Preman Punya Facebook!

8 April 2010   05:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:55 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yakin aku belum ada satu preman pun di tanah air ini yang punya halaman facebook kecuali aku! (lain cerita dengan preman hukum dan preman politik yang macam taik mencret  berceceran dimana-mana. mulai dari halaman depan koran, majalah, tipi sampe halaman depan situs porno. jijik aku!).

Tapi heran aku di facebook ini ternyata macam-macam tingkah laku orang.

Ada perempuan muda yang semua albumnya photonya berlatar belakang luar negeri, gak ada satupun yang berlatar Indonesia kecuali poto-poto mesra sama pacarnya di dalam mobil atau diskotik dugem ajip-ajip ibukota. Seolah malu kalau ada potonya berlatar di Indonesia. Gak ngerti aku alasannya kenapa. Mungkin baginya kalau udah keluar negeri berasa udah mengunjungi surga, kalau ketemu bule berasa ketemu sama dewa.
Sepintas aku jadi ingat ucapan bang Holmes Marpaung, kawanku beachboy di pantai Kuta-Bali yang menguasai 8 bahasa asing dan pintar sekali membuat perempuan bule tertawa. Udah dijelajahinya berbagai negara dari asia sampai eropa. Aku ingat katanya, “Tau kau, tanah yang sedang kau injak ini adalah surga, Indonesia namanya!”. Pandangan yang sungguh berbanding terbalik dengan banyak anak muda Indonesia jaman sekarang.

Adalagi anak laki ingusan masih SD pasang status menikah dengan anak perempuan kecil lainnya, majang profile picture sambil ciuman dengan 'istrinya'. Sungguh gak kuat kuliat anak kecil jaman sekarang canggih bukan main membuat ngilu nyeri hati. Jaman awak dulu anak laki-laki dianggap jago kalo udah berhasil maling mangga di rumah pak lurah yang notabene banyak penjaganya, atau udah bisa berenang menyebrangi payau yang dalam dan mengalir deras di musim hujan, yang panjangnya lebih 20 meter dengan resiko terbawa arus menuju laut tanpa ban dalam mobil yg biasa dijadikan pelampung.

Juga ada anak remaja laki yang keliatannya masih kuliah, banyak kali di pajangnya foto-foto senjata api. mulai dari yang palsu (air soft gun) sampe foto senjata tangan bareta buatan PT.Pindad yang entah didapatnya darimana. Pajang profile picture lagi latihan menembak yang entah apa maksud dan tujuannya. Padahal kalau di kalangan preman pasar macam kami ini justru pantang menunjukkan senjata dan ilmu. Karna bukan malah membuat orang jadi takut atau segan, sebaliknya berarti “cari mati!”.

Banyaklah macamnya, banyak pula kukira alasannya--entah karna udah gila sakit jiwa, atau apapun itu asalannya, tapi itu kan urusan masing-masing orang mau buat apa di halaman pesbuknya sendiri. Aku pun buat pesbuk bukan untuk mengurus hal itu, alasanku cuma satu--masih sama seperti alasanku kemarin, besok atau bahkan lusa, Ksatria! Si bencong yang jarang mandi tapi selalu harum mewangi.

Alamakk.. cinta akuu..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun