Kemarin Hari Kamis, 21/03/24, saat saya sedang Jogging di Alun-Alun Pancasila-Salatiga, saya secara kebetulan bertemu dengan seorang pria yang tampaknya sedang duduk sendirian di bangku. Dia memiliki tatapan yang tenang, namun terlihat ada kesedihan yang samar di matanya. Saya memutuskan untuk menghampirinya dan memulai percakapan.Â
Kami berdua mulai berbincang-bincang, dan saya segera merasa nyaman dengan kehadirannya. Dia bercerita tentang hidupnya, tentang pengalaman-pengalaman yang telah dilaluinya. Dia adalah seorang pensiunan guru, yang selalu menyukai dunia pendidikan. Namun, kehidupannya berubah drastis ketika dia kehilangan istri tercintanya beberapa tahun yang lalu. Kehilangan itu meninggalkan luka yang mendalam dalam hatinya.
Meskipun begitu, dia tetap berusaha menjalani hidup dengan penuh semangat. Dia menceritakan bagaimana dia menemukan kedamaian dalam kegiatan sehari-harinya, seperti membaca buku, berjalan-jalan di taman, Jogging, dan berbicara dengan orang-orang dengan orang-orang disekitarnya. Dia mengatakan bahwa setiap pertemuan dengan seseorang membawa keajaiban kecil yang mencerahkan harinya.
Ketika waktu berlalu, kami berbagi banyak hal tentang hidup, cinta, dan kehilangan. Pertemuan singkat di Alun-Alun Pancasila-Salatiga itu membuka mataku tentang betapa berharga dan berharga setiap momen yang kita miliki. Kami berpisah dengan senyuman, namun hatiku penuh dengan rasa terima kasih atas keberanian dan kebijaksanaan yang dia bagikan.
Pertemuan itu menginspirasi saya untuk lebih menghargai setiap momen dan setiap orang dalam hidup saya. Terkadang, kebahagiaan bisa ditemukan dalam pertemuan-pertemuan tak terduga dengan orang-orang yang luar biasa seperti bapak itu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H