Mohon tunggu...
Prasetya Surbakti
Prasetya Surbakti Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Aku suka berpetualang, membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yogyakarta Menangis

9 November 2010   12:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:44 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tanah subur penuh dengan hijau
Kini luluh lantah oleh abu
Warna berubah kelabu
Seperti hati kami yang membisu

Tawa, keceriaan, ramah tamah kota kami hilang seketika
oleh rasa takut sang kekuatan alam

Kami bersembunyi dalam kabut misteri
Kami rasa ini hanya sebuah mimpi
bahkan seperti waktu dulu

Kini...
Mimpi itu ternyta kenyataan
dimana kami hanya terdiam membisu

Tolonglah kami...
kami adalah Indonesia
Tolonglah kami...
kami adalah satu

Berikan kami kekuatan
bukan tentang belas kasih semata

Tuhan telah mengingatkan kami
betapa telah lalai selama ini

Namun kami beterima kasih
Tuhan masih memberikan tempat perlindungan

Ini hanya air mata kami
namun kami akan hapus dengan segera
karena kami yakin...
Ini adalah kebangkitan kota kami...
Yogyakarta...

Memory for Yogyakarta
Merapi Meletus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun