Mohon tunggu...
Prasetya Surbakti
Prasetya Surbakti Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Aku suka berpetualang, membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sempurna

11 Juli 2010   13:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:56 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Neo kini terduduk sambil menyandar. "Hidup ya?". Perkataannya hanya sampai disitu. Tak ada ucapan yang ingin dilanjutkan lagi karena Neo tidak mengerti sama sekali maksud dari Rio.

"Pengalaman, kamu tahu?" Ucap Rio.

"Maksudmu?"

"Semua manusia memiliki takdirnya masing-masing. Aku katakan demikian karena aku sendiri ingin menjadi mereka, tapi...ternyata aku adalah aku. Aku adalah takdir dalam hidupku. Aku takkan bisa menjadi seperti mereka, atau mereka menjadi seperti aku." Ucap Rio sambil mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusnya dan membakarnya kembali. "Tapi... setidaknya kita bisa belajar dari mereka semua

"Hidup terlalu sempit hanya untuk mengunjuk gigi diri kita sendiri. Tentang arti pentingnya diri kita atau mereka." Rio melirik kearah Neo yang menatapnya. "Tak ada yang bisa kita lakukan lebih dari kehidupan ini kecuali hanya satu jawabannya." Rio berhenti ucapannya berharap Neo bertanya.

Beberapa saat tidak ada pertanyaan dari Neo. Rio hanya diam.

"Apa itu?" Tanya Neo.

Rio tersenyum. Ternyata dilontarkan juga. "Harapan"

"Harapan?" Neo penasaran.

"Hidup ini hanya sebuah harapan. harapan itu sendiri tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya. Tapi setidaknya ada yang bisa diambil menjadi satu, yaitu harapan selalu ingin hidup bahagia. Demikian juga aku. Aku ingin bahagia. Dan kebahagian itu hampir kudapatkan dan semakin dekat yang kurasakan."

"Ya tentulah karena kamu telah mendapatkan pekerjaan yang diharapkan oleh sejuta umat?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun