d. Mendongkrak tingkat penggunaan produk oleh pelanggan yang sudah ada. Pendekatan lainnya dalam strategi penetrasi pasar adalah membujuk pelanggan lama (existing customer) kita agar mau lebih sering menggunakan produk atau jasa kita. Ada sejumlah taktik yang dapat kita gunakan jika mengadopsi pendekatan ini, yakni skema loyalitas, memberi nilai tambah pada produk yang sudah ada, dan mengubah produk sedemikian hingga mampu membuat pelanggan menggunakannya lebih banyak/lebih sering.
2. Strategi Pengembangan Pasar
Strategi pengembangan pasar (market development) adalah strategi di mana perusahaan berusaha menarik pelanggan baru dengan produk yang sudah ada (existing product). Lazimnya, dengan strategi ini perusahaan berusaha menarik pelanggan di dalam pasar yang sudah dimasuki dengan menyasar segmen baru atau dengan masuk ke pasar baru (melakukan ekspansi geografis). Berikut ini adalah sejumlah cara yang dapat dilakukan perusahaan guna menyukseskan strategi pengembangan pasar.
a. Melakukan ekspansi geografis. Perusahaan mencoba masuk ke pasar baru di area yang berbeda dari pasar yang selama ini ia berada. Pasar baru tersebut bisa berada di luar negeri atau bahkan di luar benua. Tingkat risiko dari strategi ini bergantung pada apakah perusahaan mampu membangun saluran-saluran penjualan (sales channel) di pasar baru yang dimasukinya.
b. Pembaruan dimensi atau kemasan produk. Perusahaan bisa saja "sekadar" mengubah kemasan atau dimensi produk agar dapat membuka pasar baru. Sebagai contoh, perusahaan yang biasanya menjual minyak sawit (minyak goreng) untuk kebutuhan industri bisa saja mengemas produknya dalam kemasan-kemasan kecil (misalnya, 0,5 liter, 1 liter, dan 2 liter) serta mengembangkan citra merek (brand image) yang pas guna masuk ke pasar rumah tangga.
c. Menciptakan jalur distribusi baru. Dengan bermunculannya banyak on-line marketplacesekarang ini---seperti Bukalapak, Tokopedia, dan lain sebagainya---tidak sedikit pengecer kecil yang juga berjualan secara on-line.
d. Kebijakan penetapan harga yang baru. Guna menciptakan segmen pasar baru, perusahaan bisa saja membuat kebijakan penetapan harga (pricing) yang juga baru. Aspek penting dari pendekatan ini adalah apakah pelanggan yang sudah ada sekarang mudah mengalihkan pembelian mereka untuk mengambil keuntungan dari penetapan harga yang baru. Contoh paling lazim dari pendekatan ini adalah apa yang dilakukan oleh para pengembang perangkat lunak seperti Microsoft ataupun Adobe yang menjual perangkat lunaknya dalam versi profesional dan juga versi homeyang jauh lebih murah (dengan konsekuensi perbedaan fitur).
3. Strategi Pengembangan Produk
Strategi pertumbuhan ini mensyaratkan perubahan dalam aspek operasional bisnis, termasuk fungsi penelitian dan pengembangan (R&D) yang dibutuhkan guna dapat memperkenalkan produk-produk baru kepada basis pelanggan yang sudah ada. Berikut ini adalah sejumlah syarat yang harus dipenuhi bagi aplikasi strategi pengembangan produk.
a. Penelitian dan pengembangan (R&D). Untuk menjalankan strategi pengembangan produk, perusahaan harus mencari tahu dan menilai beragam aspek dalam penerapan teknologi, proses, dan material baru.
b. Menilai kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Inisiatif ini dapat dilakukan oleh divisi marketing dengan menyebar kuesioner pelanggan atau membentuk kelompok pengguna untuk menggali informasi dari mereka. Namun perlu diingat, kebutuhan para pelanggan sebenarnya paling bisa dideteksi oleh orang-orang yang langsung berhubungan dengan mereka, contohnya tenaga penjual dan staf layanan pelanggan. Memahami apa kebutuhan riil pelanggan dan bagaimana pemahaman ini dapat diinterpretasikan ke dalam pengembangan produk adalah syarat esensial untuk bisa sukses mengimplementasikan strategi ini.