Mohon tunggu...
Prayudi Eko Setyawan
Prayudi Eko Setyawan Mohon Tunggu... -

Student from Diponegoro University, keeping on struggle to be rightfully proudness person of my family... My Unscientific Journal : http://prayudieko.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Flight From The Past to The Present

4 Januari 2011   05:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:59 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak dari kita punya banyak variasi dalam menyikapi (salah satu) transisi penting dalam hidup kita : Pergantian Tahun. Ada yang berpesta, ada yang khidmat berdoa, ada yang mengartikannya begitu kontemplatif dan ada pula yang mengingatkan mereka  bahwa malam ini akan ada lontaran kembang api besar-besaran. Tahun berganti artinya ada yang beralih dari satu keadaan ke keadaan yang lain. Jika ada yang menyikapi pergantian tahun ini sebagai sebuah peralihan, tentu ada hal yang akan kita buang dan melangkah dengan apa yang ada. Letting Go, Moving Forward.


Life is like a circus trapeze act. Imagine the acrobat, the bar gripped firmly in her hands. Ahead is the bar she needs to grab onto. That bar ahead is the future and the graceful, effortless flight from one bar to the next is the acrobat's purpose, her reason for being.

One crucial thing has to happen before flying through the air and safely arriving on the next bar. She has to let go of the bar she currently holds.

So in life. We have to let go before we can move forward.

-Ian Peatey-

Satu hal yang harus kita butuhkan ketika kita akan berayun dan terbang ke tongkat selanjutnya adalah kita harus bisa mengalahkan rasa takut kita. No matter how painful it is, how deep we fall, will change be better or worse, letting go comes with uncertainty.

We hold on to : People, Memories, Things, and Dreams.

Tidak seorang pun dari kita sepenuhnya sendiri. Beberapa dari kita mempunyai lingkaran keluarga yang besar, teman yang peduli dan beberapa dari kita punya banyak sekali orang-orang yang disekelilingnya. Kita sudah berhubungan dengan mereka beberapa sudah terjalin beberapa tahun dan ada juga yang baru tahun ini baru kenal. Dari mereka kita mendapatkan pelajaran, kepemilikan, cinta, sahabat, kegembiraan, spiritual, atau just for fun. Mungkin pergantian tahun ini, saatnya meng-update hubungan kita dengan orang-orang disekeliling kita. Dengan nurani, siapa orang yang harus kita pertahankan hubungannya, perbaiki, atau bahkan kita jauhi.

Hal-hal yang menakjubkan pernah terjadi setahun ini, begitu juga hal-hal yang tidak menyenangkan pun berlaku sama. Itulah hidup. Kadang-kadang (tidak selalu) memori dengan diri kita masih terdapat ikatan. Kita akan bernostalgia jika yang kita ingat adalah hari-hari terbaik dalam hidup kita. Kita akan merasa marah atau menyesal jika ternyata malah kita mengingat sesuatu yang sebenarnya ingin kita buang jauh-jauh. Ini alami.

Yang berlalu ya  berlalu. Mereka mati. Tapi masih hidup dalam memori kita dan layaknya semua yang ada di dunia ini, mereka makin lama makin terurai dan menghilang. Entah tergencet dengan memori yang lain, meski kita ingin menyimpannya selama hidup kita tetap memori ini akan terurai tinggal pintar-pintarnya kita "menghidupkannya" kembali. Mungkin pergantian tahun ini, waktunya menghapus kenangan yang seharusnya tidak untuk diingat dan keep moving on. Hilangkan memori itu dengan curhat dengan sahabat atau tulis itu di kertas dan bakar. Memang tidak mudah dan tak bisa selesai semalaman, tapi ambillah langkah awal untuk itu.

Kita tentunya sangat ketergantungan dengan suatu barang untuk men-support kebutuhan kita, entah barang primer, sekunder, tersier atau barang mewah tentu dengan berbagai tujuan pengunaan. Ini saatnya untuk me-review kembali barang yang mungkin akan memberatkan langkah perbaikan ke depan atau yang mengikat kita terhadap masalah di masa lalu. Jual atau gadaikan (kalo emang ada nominal rupiahnya) atau berikan ke orang lain (asal jangan celana dalam waktu kecil). Kalo gak sanggup melepasnya, simpan rapat-rapat dalam kotak dan jangan pernah membukanya kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun