Mengiring Tuhan Yesus tidak berarti bebas dari tantangan. Keluarga dari seorang nabi, hamba Tuhan, yang sudah meninggal mengalami kesulitan finansial yang begitu rupa. Keluarga ini datang kepada Tuhan, melalui nabi Elisa, untuk meminta pertolongan.
Merespon seruan minta tolong dari janda ini, respon menarik yang ditanyakan oleh nabi Elisa, "Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah.” Pertolongan dari Tuhan dimulai dari apa yang ada pada kita. Tidak perlu melihat ke sekeliling dan menginventarisasi apa yang tidak punya. Tetapi lihat dirimu, dan inventarisasi apa yang kita punya, yang dapat dipakai Tuhan untuk memberkati kita, dan juga memberkati orang lain. Setelah itu, kita tidak boleh diam saja. Kita harus berkerjasama dengan Tuhan dan mengalami pertolongan Tuhan. Nabi Elisa memberikan perintah yang terkait dengan apa yang dimiliki oleh janda dan keluarga ini, yaitu: "Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit. Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!” Beberapa hal menarik kita bisa lihat dari perintah Elisa ini:
1. Pergilah:
Pergi bicara tentang melakukan upaya aktif yang bisa jadi membawa kita keluar dari zona nyaman kita, keluar dari rutinitas kita. Zona nyaman dan rutinitas membuat kita merasa aman, karena kita bisa prediksi apa yang akan terjadi. Keluar dari zona nyaman dan rutinitas membuat kita harus mengandalkan Tuhan karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi.
2. Mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit:
Situasi janda ini tentu sudah diketahui tetangga tetangganya. Janda ini harus meminjam bejana kosong dari tetangganya. Janda ini harus melalui proses tidak mudah karena bisa jadi dicibir, ditolak, ditertawakan dsb. Tetapi janda ini taat dan terbukti, Alkitab mencatat janda ini mendapatkan bejana bejana yang dibutuhkan. Tantangan bisa ada tetapi pertolongan Tuhan pasti nyata.
3. Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk:
Masuk dan menutup pintu ini dilakukan oleh janda ini dan anak anaknya. Perlu ada kesehatian dan keterbukaan dalam keluarga. Berdoa bersama untuk tantangan yang dihadapi. Doa orang benar bila didoakan dengan yakin besar kuasanya.
4. lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah:
Pada bagian ini mukjizat Tuhan terjadi. Tetapi mukjizat Tuhan terjadi dengan berkolaborasi antara Tuhan dengan janda dan anak anaknya. Janda dan anak-anaknya harus mengangkat minyak, memindahkan bejana yang penuh. Bejana kosong itu tidak tiba tiba terisi! Tetapi ada proses yang menjadi bagian kita untuk dikerjakan. Bukan upaya janda dan anaknya yang membuat bejana itu penuh, tetapi tanpa upaya mereka bejana itu tetap kosong. Do the best on our part, God will do the rest.
Perempuan itu dan anak-anaknya taat melakukan seperti yang Tuhan, melalui nabi Elisa, sampaikan. Dan hasilnya adalah Godly providence happen to her family. Satu penggal frase yang menarik untuk saya adalah "sedang ia terus menuang." Kata terus menunjukkan konsistensi jangka panjang. Upaya kita tidak bisa hanya satu kali dan selesai. Tetapi harus terus dilakukan dengan setia hingga memang Tuhan katakan sudah selesai. Janda ini terus menuang hingga minyak itu berhenti mengalir. Selain terus berupaya, kita juga harus terus mencari Tuhan. Karena tuntunan Tuhan selalu baru, jangan karena sibuk berupaya lalu kita ketinggalan tuntunan Tuhan yang baru. Ingat! Bukan upaya kita yang membuat bejana itu penuh, tetapi pekerjaan Tuhan.
Perempuan itu menunjukkan sikap hati yang sangat baik. Setelah dia dipelihara oleh Tuhan, tetap perempuan ini meletakkan segala jalan dan pemikirannya kepada Tuhan. Alkitab mencatat, perempuan ini kembali kepada Tuhan, melalui nabi Elisa, dan menceritakan semuanya. Dan perempuan ini sekali lagi menunggu arahan Tuhan melalui nabi Elisa. Perempuan ini selalu meminta tuntunan Tuhan dalam perjalanan hidupnya. Mazmur menulis sebuah ayat, Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku
(Mazmur 119:105 TB). Mencari Tuhan dan tuntunan Nya dimulai dengan tindakan sederhana, yaitu setia membaca Alkitab dan berdoa kepada Tuhan. Sebuah pengingat yang baik, tetap setia mencari Tuhan dan tuntunan Nya saat baik ataupun tidak keadaan mu. Ada orang yang serius mencari Tuhan saat dalam kesulitan, setelah Tuhan menolong, dia merasa mampu dan mulai luntur kesetiaan nya. Ada pula orang yang mengikut Tuhan hanya saat keadaan baik, saat kesulitan datang dia menyalahkan Tuhan dan meninggalkan Tuhan. Sikap yang terbaik adalah baik ataupun buruk, tetap mencari Tuhan, karena yang kita bangun adalah relasi dengan Tuhan, bukan hanya meminta berkatNya saja.
Pelajaran dari kisah perempuan dan anak anaknya ini adalah:
1. Mengikut Tuhan tidak berarti bebas masalah.
2. Tuhan ingin bermitra dengan kita untuk menolong kita, yang dimulai dengan apa yang ada pada kita akan dipakaiNya.
3. Pekalah dan taatlah pada tuntunan Tuhan, dan berlaku setia.
4. Setialah membangun relasi dengan Tuhan saat baik ataupun tidak baik keadaan mu.
=p.adi=
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI